“Sekarang lokasi pengungsian justru dijadikan lokasi syuting sebuah drama.” tambah akun tersebut
PH dan pihak produser dianggap tidak memiliki empati karena melakukan syuting di lokasi pengungsian.
Selain itu mereka dianggap menggunakan momentum bencana alam.
Padahal belum tentu tayang sinetron tersebut bermanfaat bagi korban yang terdampak awan panas semeru.
Rayyan Agung menyayangkan proses syuting tersebut, selain para pengungsi yang merasa kehilangan tentu saja masih ada korban erupsi yang belum ditemukan
Baca Juga: Orang Arab Saudi Nyuci Baju Pake Air Zam Zam TKI : Orang Indonesia harus Beli
Belakangan diketahui ternyata PH dan produser sinetron TMTM melakukan syuting tanpa izin di tenda pengungsian erupsi Semeru.
Meskipun produser sinetron TMTM mengaku telah memiliki izin untuk melakukan proses syuting dari Pemkab Lumajang.
Akan tetapi Satuan Tugas (Satgas) Semeru mengaku belum adanya koordinasi dan informasi terkait proses syuting dari pihak produsen.
“Yang bersangkutan belum berkoordinasi dengan saya. Dan ini prosedur yang disalahi oleh yang bersangkutan.” Ucap Mayor Inf. Muhammad Tohir sebagai komandan pusat pengendali operasi satgas semeru.