Covid-19 Varian Omicron Meluas, Mata Uang Indonesia Melemah

- 22 Desember 2021, 08:45 WIB
Ilustarasi Rupiah
Ilustarasi Rupiah /Pixabay/ WonderfulBali
 
 
MEDIA PAKUAN - Nilai tukar (kurs) Rupiah melemah yang dipicu meluasnya Covid-19 varian Omicron yang dilaporkan pada Senin, 19 Desember 2021.
 
Pada Hari Senin, 19 Desember dilaporkan nilai Rupiah melonjak 0,33 persen atau 47 poin, membuat 1 dolar menjadi 14.402 Rupiah, yang sebelumnya hanya 14.355 Rupiah per dolar AS.
 
"Pelaku pasar khawatir terhadap virus varian Omicron yang penyebarannya semakin memburuk" Menurut Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya.
 
 
Di luar negeri dilaporkan bahwa varian Omicron ini berkembang 2 kali lipat setiap 2 harinya. Di Denmark, Pemerintahnya akan mengusulkan pembatasan baru untuk mencegah luasnya penyebaran Omicron.
 
Sementara di Amerika Serikat, angka penyebaran Omicron meluas yang membuat beberapa perusahaan di sana berencana menghentikan sementara untuk meminta para pekerja kembali ke kantor.
 
Di lain sisi, The Federal Reserve berpendapat akan ada spekulasi kenaikan suku bunga. Gubernur Federal Reserve Chris Waller mengatakan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan akan dijamin segera setelah The Fed mengakhiri pembelian obligasi pada Maret.
 
 
Presiden Feed New York John Williams memberi pernyataan bahwa The Fed akan mendapatkan opsi untuk menaikkan suku bunga pada 2022 dengan mengakhiri pembelian obligasi pada Maret.
 
Di Indonesia, kasus harian Omicron dilaporkan mencapai 164 kasus yang membuat total keseluruhan Covid-19 menjadi 4,2 juta kasus pada Minggu, 19 Desember 2021.
 
Dari 164 kasus yang ditemui, ditemukan 4 kasus yang dinyatakan meninggal akibat paparan Covid-19 sehingga totalnya mencapai 144.002 kasus.
 
Rupiah yang sekarang melemah menjadi 14.405 per dolar, di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia dilaporkan rupiah menjadi 14.384 Rupiah per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya 14.343 Rupiah per dolar AS.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah