Netizen Colek Jokowi, Pasca Viral Video Gubernur NTT Hadiri Pesta Meriah Ditengah PPKM dan Pandemi Covid-19

- 29 Agustus 2021, 20:35 WIB
Pesta digelar Gubernur bersama Bupati dan Wali Kota se-NTT pada masa PPKM, miris
Pesta digelar Gubernur bersama Bupati dan Wali Kota se-NTT pada masa PPKM, miris /twitter @jagungtiti71/

MEDIA PAKUAN - Sebuah video yang memperlihatkan kerumunan orang yang nampak tengah berpesta viral di media sosial.

Video tersebut menjadi sorotan publik lantaran pesta yang nampak meriah itu dihadiri oleh Gubernur Viktor Laiskodat Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat, 27 Agustus 2021.

Ditengah kebijakan pemerintah yang saat ini melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 diluar dugaan pesta meriah tersebut malah digelar dan menarik perhatian publik.

Baca Juga:  3 Hal Mengikuti Seseorang Saat Meninggal Dunia, Dua Kembali Pulang dan Satu Menanti Diliang Lahat

Publik pun dibuat terkejut lantaran video pesta meriah tersebut diduga diadakan oleh gubernur NTT sendiri dan dihadiri oleh para kepala daerah se-NTT.

Salah satu video yang menunjukkan pesta meriah tersebut diunggah oleh akun Twitter Corr L.A @jagungtiti71

Dalam unggahannya tersebut memperlihatkan sebuah pesta dipinggir pantai, semua yang hadir di bagian depan tampak berjoget kompak seperti zona bebas Covid-19.

Baca Juga: 20 Tahun Bekerja Wanita Baru Pertama Pulang ke Indonesia: Berikut Kisah TKW Disayang Majikan di Arab Saudi

"Di tengah pemberlakuan PPKM di Prov NTT, Gubernur dan para bupati/wali kota se-NTT malah berpesta pora di Pulau Semau, kampungnya Gubernur NTT," tulis akun tersebut.

Lantas ia pun mencolek presiden Jokowi untuk dapat menegur gubernur NTT.

"@Jokowi, @BNPB_Indonesia @KemenkesRi, @Mohmahfudmd dan Pak LBP tolong tegur Gubernur NTT," katanya.

Baca Juga: 8 Bulan Masjidil Haram di Lock Down, TKW Indonesia Asal Bandung Tetap Peroleh Gaji Rp5.4 Juta Perbulan

Dikutip dari laman antaranews.com adanya acara tersebut menuai kritikan pedas dari tokoh agama Kristen di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Pendeta Emi Sahertian.

"Bagi saya kerumunan ini contoh tidak baik bagi masyarakat terutama ketika penerapan PPKM tingkat IV sedang berlangsung dan penularan Covid-19 mulai melandai," katanya, pada Sabtu, 28 Agustus 2021.

Ia mengatakan kalangan gereja telah mencoba menerapkan berbagai aturan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan Covid-19 bahkan menutup kebaktian namun disisi lain sejumlah orang malah melanggar peraturan.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Kalahkan Rekor Lionel Messi Dengan Waktu 10 menit

"Namun pada sisi lain aktor-aktor pemerintahan menabrak peraturan itu dengan menggelar kegiatan yang menimbulkan kerumunan," katanya.

Menurutnya , kegiatan tersebut sudah masuk dalam klasifikasi perbuatan kriminal karena kerumunan ini bisa mengancam nyawa orang lain.

"Aturan kedaruratan untuk mencegah penularan dan menyelamatkan banyak nyawa masyarakat, bila dilanggar ini sekelas dengan tindakan kriminal," ungkapnya.

Baca Juga: Pernah Jadi Rival! Momen Permintaan Maaf Ramos ke Messi saat sesi latihan di PSG

Untuk itu, ia meminta klarifikasi dari pemerintah Provinsi NTT atas kerumunan dan pesta di Pulau Semau dalam masa penerapan PPKM tingkat IV di NTT tersebut.

"Kegiatan berisiko ini akan bisa ditiru masyarakat, bahkan bisa mengancam jiwa sesama karena rentan penularan Covid-19 yang mulai melandai di NTT," pungkasnya.***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA twitter @jagungtiti71


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah