Di antara pimpinan negara-negara di Asean, Presiden Indonesia Joko Widodo disebut sebagai yang paling keras dalam menyoroti isu Hak Asasi Manusia (HAM) yang tengah terjadi di Myanmar.
Jokowi meminta ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei untuk segera mengadakan pertemuan darurat.
Menurutnya, keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama.
"Indonesia mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera dihentikan agar tidak ada korban lagi," kata Jokowi dalam sebuah pidato yang dilakukan secara virtual.
Mendukung seruan Indonesia, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan dia terkejut dengan kekerasan mematikan yang terjadi terhadap warga sipil di Myanmar.
Begitupun dengan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin yang mengatakan ASEAN harus bertindak.
Baca Juga: Diserang Netizen Indonesia, Instagram resmi All England Mendadak Hilang
Singapura juga telah angkat bicara, mereka menentang kekerasan dan kudeta yang memicu terjadinya kekerasan terhadap warga sipil, Singapura menyerukan pembebasan Suu Kyi.
Namun junta militer tidak terpengaruh dengan tekanan negara-negara Asean tersebut, mereka justru mempertahankan pengambil alihan kekuasaannya. ***