Network
MEDIA PAKUAN - Mantan tahanan korupsi Muhammad Nazaruddin nampak menghadiri KLB Demokrat di Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jum'at , 5 Maret 2021 lalu.
Dirinya yang juga eks bendahara Partai Demokrat kepemimpinan Anas Urbaningrum itu diisukan mengiming-imingi kader Demokrat di daerah untuk hadir dalam KLB.
Pengakuan tersebut diakui salah satu mantan Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kotamobagu Sulawesi Utara, Gerald Runtuthomas.
Baca Juga: Ronaldo Dianggap Penakut oleh Netizen, Membiarkan Juventus Ditendang dari Liga Champions
Ia menyampaikan kekesalannya dalam video youtube yang ditayangkan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Senin lalu 8 Maret 2021.
"Saya ikut karena diiming-imingi uang yang besar, Rp100 juta. Yang pertama, kalau saya tiba di lokasi maka dapatkan 25 persen dari Rp 100 juta yaitu Rp25.000.000, selesai KLB akan mendapatkan sisanya yaitu Rp75 juta," tegasnya.
Namun kenyataan yang diterimanya tidak demikian. Ia hanya menerima uang sebesar Rp 5 juta dari Nazaruddin.
Lantas Gerald dan peserta lain yang diiming imingi uang tersebut kecewa dan melakukan pemberontakan.
Baca Juga: Perayaan Isra Miraj 1442 H Besok Kamis, 11 Maret 2021, Berikut 15 Kata-kata Ucapan Penuh Makna dan Menyejukan
Peserta yang sakit hati atas janji manis Nazaruddi tersebut antara lain dari Maluku, Papua, dan Sulawesi Utara.
"Kami berontak karena tidak sesuai harapan, tiba-tiba dipanggil dan ditambahi uang Rp 5 juta oleh Bapak M Nazaruddin," tandasnya.
Kekesalannya bertambah karena sebelum mengikuti KLB, ia rela menentang ketua DPC demi menghadiri kongres yang kontra dengan kepemimpinan AHY tersebut.
Sementara itu Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Ossy Dermawan menanggapi campur tangan Nazaruddin dalam kasus tersebut.
Baca Juga: Cocok untuk Kerja dan Kuliah! Inilah 10 Daftar Harga Terbaik Apple Macbook Terbaru Maret 2021
Dalam kicauan akun Twitternya ia menyindir eks Bendahara Umum Demokrat tersebut dengan menyebut "Kelihatannya uang Nazarudin masih banyak. Darimana ?".
Ia bahkan memperhitukan perkiraan dana yang digelontorkan Nazaruddin hingga mencapai Rp 2 miliar dalam sehari.
"Kalau peserta KLB ilegal ada 400an & asumsinya, Nazarudin nambahkan masing-masing 5 juta, maka total yg ditambahkan adalah 2 Miliar dlm sehari." cuit Ossy.
Baca Juga: Ini yang Dikatakan BTS Jika Mereka Tak Menang GRAMMY Awards, Menyentuh!
Seperti diketahui Nazaruddin merupakan mantan tahanan KPK dalam kasus korupsi Wisma Atlet penyelenggaraan Sea Games 2011.
Ia juga divonis atas kasus penerimaan gratifikasi dan pencucian uang.
Sempat menjadi buronan KPK hingga ke luar negeri, akhirnya ia ditangkap dan dipenjarakan di Lapas Sukamiskin Bandung, Jawa Barat yang sudah bebas pada Minggu 14 Juni 2020 lalu.***Manaf.
