Baku Tembak Aparat Dengan DPO MIT Poso Menewaskan Prajurit TNI Praka Dedi Irawan dan Dua DPO Poso

- 3 Maret 2021, 08:43 WIB
Baku Tembak TNI Dan KKB di Papua
Baku Tembak TNI Dan KKB di Papua /FOTO ANTARA/Spedy /

MEDIA PAKUAN - Prajurit TNI Kopda Anumerta Dedi Irawan yang meninggal dunia saat baku tembak dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, dimakamkan di Kota Pekanbaru, Riau pada Selasa, 2 Maret 2021.

Dedy Irawan saat bertugas di wilayah Pegunungan Andole, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tenggara, menjadi korban dalam baku tembak dengan kelompok MIT pada Senin, 1 Maret 2021.

Hari itu juga jenazahnya langsung diberangkatkan dari Poso ke Jakarta, kemudian dibawa ke Pekanbaru dan dimakamkan di Taman Makam Bahagia

Baca Juga: Pelaku Usaha Mikro Bisa Dapat BLT UMKM ARp2,4 Juta Tahap 2 di 2021, Segera Daftar di www.depkop.go.id

Dilansir dari Antaranews.com, jenazah tiba di Taman Makam Bahagia Kota Pekanbaru pada pukul 18.00 WIB, puluhan prajurit TNI melangsungkan prosesi upacara militer.

Upacara pemakaman Kopda Anumerta Dedi Irawan dipimpin oleh Komandan Kodim (Dandim) Pekanbaru Kolonel Infanteri Edi Budiman.

Dalam prosesi pemakaman tersebut hadir Komandan Korem (Danrem) 031 WB Brigjen TNI M Syach Ismed, dan Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Riau Masrul Kasmy.

Baca Juga: Terlibat Baku Tembak dengan MIT Poso, Satu Anggota TNI Gugur dalam Pertempuran

Dalam sambutannya Brigjen Syech Ismed mengatakan, almarhum Dedy Irawan mendapat kenaikan pangkat dari praka menjadi kopda (anumerta).

Kenaikan pangkat ini sebagai bentuk penghormatan atas jasa setiap prajurit yang gugur dalam melaksanakan tugas pengamanan sebagai prajurit TNI.

"Almarhum terdaftar di kesatuan Koopsus TNI dan selama ini dikenal sebagai prajurit yang baik. Kami menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga Dedi" singkatnya.

Baca Juga: Sampaikan Duka pada Kopda Anumerta Dedy Irawan Gugu, Panglima TNI: Semoga Almarhum Husnul Khotimah

Selain menewaskan Kopda Dedi Irawan, kontak tembak antara prajurit TNI dengan kelompok MIT Poso itu juga mengakibatkan tewasnya dua anggota MIT.

Keduanya yakni Samir alias Alfin asal Provinsi Banten, dan Irul, warga Kabupaten Poso yang merupakan anak mantan pimpinan MIT Poso, Santoso.

Setelah tewasnya dua orang dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) MIT Poso, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menyebut belum ada penambahan jumlah DPO MIT Poso tersebut.

Baca Juga: Sampaikan Duka pada Kopda Anumerta Dedy Irawan Gugu, Panglima TNI: Semoga Almarhum Husnul Khotimah

Abdul Rakhman mengungkapkan, DPO kelompok MIT Poso yang sebelumnya berjumlah sebelas orang itu terbagi menjadi dua kelompok.

Yang mana satu kelompok berjumlah tujuh orang, dan satu kelompok lainnya memiliki anggota berjumlah empat orang.

"Kelompok yang berjumlah empat orang ini terlibat kontak tembak dengan tim Satuan Tugas gabungan Madago Raya pada hari senin," ujarnya.

Baca Juga: Batas Waktu Penyampaian SPT hingga 31 Maret 2021, Ini Cara Lapor Pajak dengan e-Filing secara Online

Setelah kontak tembak tersebut, Satgas Madago Raya yabg terdiri dari TNI dan Polri langsung melakukan penyisiran ke sejumlah pegunungan dalam wilayah Kabupaten Poso.

"Masih dilakukan penyisiran dan pengejaran di seputar Dusun Andole, Tambarana, Poso pesisir utara. Karena pada saat kejadian mereka berjumlah empat orang dan dua lainnya melarikan diri," tambahnya.***

 

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah