"Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan Program Kartu Prakerja di tahun 2021, dengan total anggaran sebesar Rp10 triliun untuk Semester I tahun 2021" katanya dalam press release yang diterima Media Pakuan, Rabu 24 Februari 2021.
Airlangga menerangkan, Program Kartu Prakerja merupakan bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sektor perlindungan sosial.
"Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan program ini, mengambil berbagai pelatihan keterampilan kerja dan kewirausahaan yang dapat menjadi bekal hidup selama dan setelah pandemi," terangnya.
Keberhasilan Program Kartu Prakerja sendiri sebelumnya telah divalidasi oleh Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020, di mana hasil survei menunjukkan sekitar 88,9 persen penerima Kartu Prakerja menyatakan bahwa keterampilan mereka meningkat.
Selain itu, terdapat 81,2 persen penerima Kartu Prakerja menyatakan, dana insentif pasca pelatihan digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Peruntukkan ini telah dianggap sesuai dengan penugasan program Kartu Prakerja sebagai program perlindungan sosial selama masa pandemi.
Sementara dalam pengembangan kompetensi, Survei Evaluasi yang dilakukan oleh manajemen pelaksana Kartu Prakerja mencatat keberhasilan.
Sebanyak 94 persen penerima Kartu Prakerja telah mengalami adanya pengembangan kompetensi melalui skilling, upskilling, dan reskilling.