Network
MEDIA PAKUAN- Kasus terpapar dan kematian Virus Covid 19 masih tinggi di Indonesia, Hal ini menyebabkan permasalahan baru dalam penanganannya.
Terkait masalah akan limbah Covid 19, baik limbah dari Rumah sakit dan Limbah rumah tangga masih belom dikelola dengan baik.
Mentri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko) PMK Muhadir Effendy meminta pengolahan limbah medis harus dimaksimalkan, apa lagi saat ini tren peningkatan limbah medis selama masa pandemi COVID 19.
Baca Juga: Ada Apa dengan Neymar, Kenapa Kritik Tendangan Penalti Lionel Messi di Laga Liga Champions
Melansir dari laman resmi Kementrian PMK "Tadi saya sudah diskusi untuk memahami lebih jauh kira-kira apa saja hal-hal yang harus diperbaiki dalam kaitan limbah medis.
"Adanya wabah Covid-19 ini ada kenaikan 4 kali lipat limbah medis dibanding sebelumnya," ungkap Muhadjir Effendy saat meninjau pabrik pengolahan limbah medis PT Putra Restu Ibu Abadi Ibu (PRIA), Selasa, 16 Febuari 2021
Menurut Muhajidjir PT PRIA yang mampu mengolah limbah medis bahan berbahaya dan beracun (B3) yang berada di Desa Lakardowo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Baca Juga: Buruan Daftar BLT UMKM 2021, Tapi Tak punya Surat Keterangan Usaha? Mudah! Begini Cara Buatnya
"Kapasitas bisa 1000 ton per jam karena ada dua mesin isinerator yang bekerjanya 24 jam dan dia (PT PRIA) bisa mengcover limbah medis seluruh wilayah Indonesia bagian timur," ujar Muhadjir melalui rilis yang diterima Selasa petang.
Dengan menggunakan pakaian hazmat lengkap beserta helm keamanan tampak Muhadjir meninjau proses pengolahan limbah medis berbahaya.
