Mengalami Kontraksi Ekonomi Sejak 1998, BPS: Pendapatan Per Kapita Turun

- 6 Februari 2021, 10:14 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Surhariyanto.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Surhariyanto. /Facebook.com/Badan Pusat Statistik
 
MEDIA PAKUAN - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen dibandingkan tahun 2019. 
 
Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 15,04 persen.
 
Hal itu diungkapkan oleh Kepala BPS Suhariyanto pada konferensi pers yang digelar pada Jum'at, 5 Februari 2021.
 
 
Sementara, lanjut Suhariyanto, impor barang dan Jasa yang merupakan faktor pengurang terkontraksi sebesar 14,71 persen.
 
Ia menerangkan, dari sisi pengeluaran hampir semua komponen terkontraksi, Komponen Ekspor Barang dan Jasa menjadi komponen dengan kontraksi terdalam sebesar 7,70 persen. 
 
"Secara spasial, struktur ekonomi Indonesia pada 2020 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa," ujarnya seperti dikutip Media Pakuan pada Sabtu, 6 Februari 2021.
 
 
Provinsi di pulau jawa mendominasi sebesar 58,75 persen, dengan kinerja ekonomi yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,51 persen.
 
Perekonomian Indonesia 2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp15.434,2 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp56,9 Juta atau US$3.911,7.
 
"Ekonomi Indonesia triwulan IV-2020 terhadap triwulan IV-2019 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,19 persen (y-on-y)," paparnya.
 
 
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 13,42 persen. 
 
Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 7,21 persen. 
 
"Sementara, Impor Barang dan Jasa yang merupakan faktor pengurang terkontraksi sebesar 13,52 persen," tuturnya.
 
 
Ekonomi Indonesia triwulan IV-2020 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,42 persen (q-to-q). 
 
Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 20,15 persen. 
 
"Dan sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang tumbuh sebesar 27,15 persen," paparnya.***Samsun Ramlie.

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Badan Pusat Statistik Ponorogo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x