Sementara itu dilansir dari BBC, virus ini ditemukan oleh peneliti asam Thailand Supaporn Wacharapluesadee.
Baca Juga: Mau Ikut Seleksi CPNS atau PPPK? Cek Dahulu Mana yang Lebih Menarik
Dia mengatakan, virus ini cukup berbahaya dan masih belum ditemukan obat jika tertular ke manusia.
"Kehadiran virus ini sangat mengkhawatirkan, karena belum ada obatnya jika tertular ke manusia. Untuk tingkat kematiannya sangat tinggi, sekitar 40-75% sesuai dengan lokasi penyebarannya," katanya.
Didik mengatakan, ada beberapa gejala jika seseorang terinfeksi virus ini seperti, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, batuk, badan terasa lesu hingga pembengkakan pada otak.***