Teknologi Canggih Pendeteksi Virus Corona GeNose C19 Lebih Efektif Daripada PCR dan Antigen, Kenapa?

- 25 Januari 2021, 13:09 WIB
GeNose C19 yang merupakan alat pendeteksi Covid-19 akan diterapkan pertama kali pada transposrtasi kereta api dan angkutan bus mulai 5 Februari 2021.
GeNose C19 yang merupakan alat pendeteksi Covid-19 akan diterapkan pertama kali pada transposrtasi kereta api dan angkutan bus mulai 5 Februari 2021. /Dok. Ristekbrin.go.id

MEDIA PAKUAN - Mengingat virus corona yang masih menyebar di Indonesia, pemerintah pun terus berupaya melakukan berbagai cara untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 tersebut, yakni dengan menerapkan teknologi canggih pendeteksi virus corona, yang disebut GeNose C19. 
 
GeNose C19 ini kabarnya akan lebih efektif dari PCR dan Antigen, bukan mengenai hasilnya, melainkan dalam hal pilihan masyarakat.
 
Jika tes Antigen dan PCR bisa menghabiskan biaya hingga ratusan ribu, maka pengecekan dengan GeNose C19 ini memiliki harga yang lebih terjangkau. 
 
 
 
Menhub Budi Karya Sumadi pun memutuskan untuk memasang alat pendeteksi atau Screening Virus Corona GeNose C19 ini di stasiun dan terminal. 
 
Stasiun dan terminal dipilih karena dianggap menjadi tempat yang paling rawan terjadinya penyebaran virus Covid-19.
 
GeNose C19 atau Gajah Maja Electric Nose Covid-19 sendiri merupakan alat pendeteksi virus Corona yang dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Gajah Mada dan sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan. 
 
 
Menurut Budi, selama ini tes antigen bisa membebani penumpang mengingat harganya yang mahal, terlebih masyarakat pun perlu mengeluarkan biaya untuk transportasi. 
 
"Karena kereta api ada jarak-jarak tertentu, katakan Jakarta-Bandung Rp 100 ribu, kalau mesti antigen Rp 100 ribu lagi itu kan mahal, apalagi tarif bus yang lebih murah lagi, ada yang cuma Rp 40-50 ribu," tegas Menhub, Minggu (24/1/2021).
 
Dengan adanya alat pendeteksi virus atau GeNose ini yang memiliki tarif pemeriksaan yang cukup murah, yaitu hanya Rp 20 ribu untuk satu kali cek, diharapkan bisa menjadi jalan keluar. 
 
"Apalagi kalau nanti dengan skala besar bisa lebih murah menjadi Rp 15 ribu, jadi lebih terjangkau," kata Menhub.
 
 
Selain itu, Budi juga mengatakan bahwa pada moda kereta api wajib menerapkan GeNose pada tanggal 5 Februari mendatang, sedangkan pada angkutan bus tidak diwajibkan.
 
Dalam hal ini, pihaknya telah memesan sebanyak 200 unit GeNose untuk 44 titik stasiun di seluruh Jawa dan Sumatra.
 
"Pada moda kereta api akan diterapkan secara wajib pada tanggal 5 Februari 2021. Sedangkan angkutan bus tidak wajib, tapi akan dilakukan pengecekan secara random menggunakan GeNose mulai 5 ferbuari 2021, yang akan dimulai dari Pulau Jawa," ujarnya.
 
 
Budi Setyadi juga menambahkan bahwa, terminal yang pertama kali menggunakan GeNose adalah Terminal Pulo Gebang.
 
"Untuk di Jakarta yang pertama kali dilaksanakan adalah di terminal Pulogebang, dan secara bertahap kita sudah pesan 100 unit alat GeNose yang akan segera kita distribusikan ke daerah-daerah," kata Budi.***

Editor: Siti Andini

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x