Network
MEDIA PAKUAN - Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang gugur akibat kontak senjata dengan Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) bertambah.
Dilansir dari laman instagram @infokomando korban diketahui juga anggota Yonif R 400/BR atas nama Pratu Dedi Hamdani.
Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan Pratu Dedi gugur saat mengejar OPM yang menembaki pos Titigi pada Jumat, 22 Januari 2021 kemarin.
Baca Juga: Ingin Daftar Penerima BLT UMKM Rp2,4 juta? Gampang Datangi Kantor Lembaga Pengusul Disini
Kedua korban juga ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa.
"Dua korban penembakan OPM itu, meninggal dunia saat di evakuasi ke Timika dengan menggunakan Helly Caracal," katanya.
Sebelumnya, di hari yang sama ia mengatakan satu anggota Yonif 400/BR juga menjadi korban yakni Pratu Roy Vebrianto.
Dirinya mengatakan pratu Roy meninggal setelah serangan membabi buta yang dilakukan OPM dilakukan saat prajurit selesai melaksanakan shalat subuh.
"Pratu Roy Vebrianto yang ditembak secara membabi buta sesaat dirinya usai melaksanakan ibadah sholat Subuh di Pos Titigi Yonif Raider 400/BR di Kampung Titigi Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya," tuturnya.
Ia menambahkan menurut informasi yang didapat Pratu Roy ditembak dari jarak 200 meter pada saat membersihkan tempat ibadah usai salat subuh.
Sementara itu, konflik OPM ini memang semakin memanas, ini juga bukan kali pertama prajurit TNI gugur akibat kontak senjata dengan OPM.
Sebelumnya, Prada Agus Kurniawan juga gugur akibat kontak senjata dengan OPM pada 10 Januari lalu.
Selain itu sekelompok orangvyang diduga OPM juga terlibat pembakaran pesawat MAF pada 6 Januari 2021 lalu.***
