MEDIA PAKUAN - Gunung Merapi kembali alami gempa guguran satu kali berdasarkan periode pengamatan pada Jumat 4 Desember 2020 mulai pukul 00.00 WIB sampai 24.00 WIB.
Baca Juga: Stres Dapat Menyebabkan Haid Terlambat Bahkan Terlewat, Mitos atau Fakta?
Informasi tersebut didapat setelah mendapat kabar terbaru Balai Penyelidik dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam proses pengamatannya mengenai Gunung Merapi yang saat ini kabarnya menetap di Level III atau SIAGA sejak 5 November 2020 lalu.
Selain suara guguran yang dialami Gunung Merapi, BPPTKG juga mencatat gempa yang dialaminya pada periode tersebut yang berjumlah 403 kali dalam kategori berbagai gempa.
Baca Juga: Seputar BLT , Inilah Cara Baru Cek Nama Anda Muncul Sebagai Penerima BLT Guru Honorer Rp1,8 Juta
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan bahwa suara guguran yang berasal dari Gunung Merapi terdengar melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Babadan, Magelang, Jawa Tengah.
Dia juga menjelaskan suara guguran yang terdengar melalui PGM Babadan itu dihasilkan dari material lama atau lava sisa erupsi terdahulu di Gunung Merapi.
Pada periode itu, BPPTKG mencatat terjadinya 32 kali gempa guguran, 39 kali gempa vulkanik dangkal, 315 kali gempa fase banyak, serta 27 gempa hembusan.
Baca Juga: Real Madrid Bangkit Berkat Gol Bunuh Diri Sevilla, Tantangan Masih Menunggu di Depan Mata
Kemudian, terlihat asap berwarna putih yang keluar dari Gunung Merapi yang nampak dalam pengamatan visual dengan intensitas tebal dan memiliki ketinggian 15 meter diatas puncak.