MEDIA PAKUAN-Hujan abu dan kerikil akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok mulai mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kasubbid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur ESDM, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana, menyampaikan, warga secara mandiri melakukan evakuasi ke Lewoleba untuk menghindari hujan abu.
Aktivitas erupsi Gunung Ile Lewotolok, di Kabupaten Lembata, NTT, terjadi sejak Jumat, 27 November 2020 kemarin.
Baca Juga: Patuhi Prokes Covid-19, Semua Saksi Paslon Pilkada Solo Dirapid Test
"Ya, erupsi saat ini ketinggiannya 4.000 meter di atas puncak, lebih tinggi dari sebelumnya. Aktivitas magmatik masih tinggi di Lewotolok. Hujan abu terjadi, utamanya di sektor barat hingga selatan gunung api," kata Devy Minggu, 29 November 2020 disadur dari Antaranews.com.
Dia mengatakan, untuk saat ini ancaman bahaya utamanya berupa jatuhan material vulkanik, mulai dari ukuran kerikil hingga abu.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker dan sementara waktu keluar dari radius bahaya Gunung Lewotolok tersebut.
“Saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sedang menyiapkan evaluasi terbaru yang kemungkinan akan dirilis beberapa waktu ke depan,” kata Devy.
Gunung Ili Lewotolok atau Ile Ape ini merupakan jenis gunung berapi stratovolcano yang terletak di bagian utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Provinsi NTT.