Perkembangan cuaca tersebut dilaporkan secara berkala melalui media social resmi dari BMKG, kemudian dilanjutkan kepada BPBD agar informasi cuaca dapat disampaikan kepada masyarakat yang terdampak merapi.
Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Kawasan Cagar Budaya Borobudur Bramantara di Magelang mengatakan bahwa BKB mengupayakan penutupan tiga Candi, diantaranya Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon.
"Proses penutupan ditargetkan selesai dalam waktu satu hingga dua minggu, akibat keterbatasan personel," ujarnya.
Penutupan bangunan candi dimulai dari bagian atas. Para pekerja naik dengan tangga kemudian terpaulin dinaikkan dengan cara ditarik menggunakan tambang.
Bramantara mengatakan upaya tersebut sebagai salah satu bentuk tanggap bencana dalam mengantisipasi erupsi Guung Merapi sehingga dampak hujan abu bisa diantisipasikan.
"Penutupan dengan terpaulin ini sebagai satu bentuk tanggap bencana jika nanti sewaktu-waktu Gunung Merapi meletus sehingga sejak awal sudah dilakukan antisipasi, terutama jika terjadi hujan abu," katanya.
Menurutnya kendala upaya tersebut yaitu keterbatasannya personel sehingga membutuhkan waktu satu hingga dua minggu kedepan untuk menyelesaikannya.
Baca Juga: Polres Klaten Siapkan 18 Motor Trail untuk Evakuasi Warga Lereng Gunung Merapi
Sejak awal November 2020, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menaikkan aktivtas vulkanik Gunung Merapi dari level II (Waspada) ke level III (Siaga). Satu level lagi sebagai level tertinggi, yakni level IV (Awas).***