Indonesia di Guyur Hujan Lebat Disertai Angin dan Petir, BMKG Prediksi Musim Kemarau Bulan Depan

18 Maret 2024, 13:38 WIB
Indonesia di guyur hujan lebat disertai angin dan petir, BMKG Prediksi Musim Kemarau Bulan Depan /pandapotans/pixabay / lasi_harsh

MEDIA PAKUAN - Beberapa hari kebelakang beberapa wilayah di Indonesia di guyur hujan lebat disertai angin dan petir, kondisi ini pun sudah diperingatkan oleh Badan meteorologi, klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) bahwa beberapa daerah di Indonesia akan dilanda hujan lebat.

Berdasarkan laman resmi BMKG di Jakarta, Senin, hujan lebat ini akan menerjang Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Kemudian Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Baca Juga: Update Menjelang Lebaran,Harga Emas Antam Stagnan di Angka Tp1.193.000 Per Gram

Bahkan hujan di beberapa wilayah itu tergolong hujan badai karena disertai kilat dan petir seperti Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

Kemudian Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua Barat.

Meskipun demikian, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca tersebut tidak akan bertahan lama BMKG telah memprediksi awal musim kemarau terjadi pada April 2024. Untuk wilayah Jakarta, BMKG memprediksi musim kemarau dimulai bulan Mei.

Baca Juga: Banyak Tersandera, Hak Angket Layu Sebelum Berkembang, Bagaimana PKS ?

Memasuki musim kemarau beberapa daerah mengalami perubahan iklim, BMKG memprediksi puncak musim kemarau terjadi pada Juli 2024. Namun, sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami puncak kemarau di bulan Agustus.

"Sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami puncak kemarau pada Agustus 2024 yaitu meliputi sebagian Sumatera Selatan, Jawa Timur, sebagian besar Kalimantan Timur, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Sulawesi, Maluku dan Pulau Papua," kata Dwikorita.

Berdasarkan hal itu, BMKG menyimpulkan musim kemarau 2024 diprediksi secara umum mundur dibandingkan kondisi normal. Dwikorita mengatakan curah hujan yang turun pada periode kemarau 2024 diprediksi normal hingga lebih basah dibanding kondisi normal.

Baca Juga: Rakyat Tagih Janji, Mulai Oktober 2024 Guru-guru Naik Gaji 2 Juta, Prabowo: Dari Mana Uangnya

"Meski demikian beberapa daerah diprediksi curah hujan yang lebih rendah dibanding kondisi normalnya, puncak kemarau umumnya diprediksi pada Juli dan Agustus," katanya

Dwikorita menjelaskan sebanyak 133 zom atau 19 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2024 yang meliputi wilayah Jakarta, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian Jawa Timur, sebagian kecil Maluku, Papua, dan Papua Selatan.

Sementara itu, sebanyak 167 zom atau 24 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni 2024 yang meliputi sebagian besar Pulau Sumatra, Banten, sebagian besar Jawa Barat, sebagian Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, Maluku bagian Kepulauan Aru, dan Tanimbar.

Adapun wilayah yang musim kemaraunya diprediksi mundur yaitu sebagian Sumatra Utara, sebagian Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur. Lalu, sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali, NTB, dan sebagian NTT, disusul kemudian, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, dan sebagian Maluku.

"Wilayah-wilayah tersebut awal musim kemaraunya diprediksi mundur dibandingkan rerata klimatologi nya," ungkap Dwikorita.

Indonesia juga harus mewaspadai adanya wilayah yang diprediksi akan mengalami musim kemarau di bawah normal atau lebih kering dari biasanya.

Setidaknya ada 61 zom yang diprediksi mengalami kemarau di bawah normal terjadi di sebagian kecil Aceh, sebagian kecil Sumatra Utara, sebagian kecil Riau, sebagian Kepulauan Bangka Belitung, sebagian Jawa Timur, dan sebagian Kalimantan Barat.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler