Hari Kontrasepsi Sedunia , dimasa Pandemi Indonesia Terancam Gagal Menekan Angka Kelahiran

26 September 2020, 20:08 WIB
Ilustrasi wanita hamil. /Pexels/Andre Furtado/

MEDIA PAKUAN- Pada hari Sabtu 26 September 2020, dunia akan merayakan Hari Kontrasepsi Sedunia.

Ini menjadi ajang pengingat bagi kita semua terutama Pasangan Usia Subur (PUS) untuk berpartisipasi dalam mengontrol angka kelahiran.

Namun, ditengah andemi Covid-19 menghadirkan polemik di seluruh lini kehidupan.

Baca Juga: Pejabat Tinggi Korsel Dibunuh, AS Recoki Korut : Tidak Bisa Ditoleransi

Bukan hanya soal nyawa manusia yang dipertaruhkan, ekonomi yang tidak bisa stabil bahkan cenderung merosot, tapi juga soal kelayakan hidup seseorang.

Sayangnya, pandemi COVID-19 ini salah satu halangan terbesar dalam mewujudkan program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia.

Deputi Bidang KB KR BKKBN dr. Eni Gustina, MPH, menyayangkan bahwa dalam satu minggu belakangan ini terjadi penambahan kasus 3 kali COVID-19.

Baca Juga: Hyundai Targetkan Produksi Mobil Terbang Mulai Dipasarkan Tahun 2028

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyoroti sekali permasalahan ini. Selama pandemi berlangsung, tercatat sudah ada 400 ribu kehamilan yang terjadi dan pengguna kontrasepsi yang menurun.

"Ini menunjukkan kita belum mampu menangani. Bahwa kondisi seperti ini mau tidak mau akan berdampak pada layanan KB," kata Eni di acara Webinar Perayaan Hari Kontrasepsi Sedunia 2020 #SadarBerkontrasepsi di Tengah Pandemi via Zoom, (24/9/2020). di kutif dari haiBunda

Disampaikan Eni, menurut data global pada bulan April 2020, diperkirakan 47 juta wanita kehilangan akses layanan KB sebagai dampak dari COVID-19. Lalu, ada 7 juta kehamilan yang tidak direncanakan.

Baca Juga: Pejabat Korsel Dibakar oleh Korut, Kim Jong-un Minta Maaf : Saya Sangat Menyesal

"Otomatis ini juga berdampak ke Indonesia. Menurut Kepala BKKBN diprediksi 500 ribu kelahiran.

Lalu, setiap tahun kurang lebih 5 juta penduduk di Indonesia. Itu satu kali penduduk Singapura, Denmark," ucap Eni.

Lebih lanjut Eni mengatakan bahwa program KB terancam gagal selama pandemi Corona karena ada beberapa hal yaitu selama pandemi, akses masyarakat menuju fasilitas kesehatan termasuk ibu dan anak serta layanan KB menjadi terbatas karena beberapa dijadikan pelayanan perawatan pasien COVID-19.***

Sumber : bkkbn.go.id

Editor: Ahmad R

Tags

Terkini

Terpopuler