Intip surat cinta cak Imin untuk Sang istri Yu!

8 Februari 2024, 14:50 WIB
Intip surat cinta cak Imin untuk Sang istri Yu! /Antara/M Risyal Hidayat/

MEDIA PAKUAN - Abdul Muhaimin Iskandar atau lebih dikenal cak Imin kini maju menjadi cawapres Anies Baswedan di pilpres 2024, menariknya kisah cinta cak Imin baru-baru ini berhasil mencuri perhatian publik.

Di sebut mirip dengan dilan, cak Imin pernah mengirim surat kepada isterinya sebelum menikah bahkan dalam surat tersebut cak Imin menyebut perempuan itu dengan sebutan "sahabat", surat itu diketahui ditulis di atas kertas untuk catatan seminar.

Kisah cinta Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan istrinya, Rustini Murtadho, semasa muda tengah disampaikan publik. Pemicunya karena surat cinta Cak Imin ketika masih pacaran dengan Rustini diungkap oleh anak bungsunya sendiri, Rahma Arifa alias Rara.

Rara membagikan dua lembar surat cinta tersebut ke konten video TikTok. Tangkap layar surat itu pun kembali beredar ulang di platform X, salah satunya dibagikan oleh akun @afishcow pada Rabu, 7 Februari 2024.

Catatan itu berlabel "Seminar Sehari Jurnalistik dan Perubahan Sosial di Indonesia: Kritik dan Pertanggungjawaban Tempo" sontak viral di media sosial karena tahunnya surat tersebut ditulis pada tahun 1991 sama seperti kisah dilan dan milea.

Baca Juga: Libur Libur Isra Miraj dan Imlek, Penumpang Padati Stasiun Senen Jakarta: Liburan hingga Akhir Pekan

Dalam surat tersebut cak Imin menuliskan kekagumannya terhadap Rustini, kala itu mereka berkecimpung dalam organisasi yang sama yaitu organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), tempat Imin pernah menjadi ketua pada tahun 1994-1997.

Rustini Murtadho pada akhirnya dinikahi Cak Imin pada tahun 1995 dan rumah tangganya langgeng sampai sekarang. Kini calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Anies Baswedan tersebut dikaruniai tiga anak yakni Egalita Az Zahra, Rahma Arifa, dan Mega Safira.

Isi lengkap surat 'cinta' Cak Imin ke Rustini yang saat itu belum menjadi istrinya

Yogya, 8 April 1991
Sora:
Sahabat Rustini

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Semoga sahabat tetap sehat sejahtera bersama segala kesuksesan aktivitas sahabat. Dan dapat menikmati berkah lebaran bersama seluruh keluarga, Amiin.

Sahabat, tentu agak tercengang dengan datangnya surat saya yang tidak terduga-duga ini, semoga surat ini tidak menjadi "sangka" yang bukan-bukan, dan harapanku "cerita-cerita ini" tidak mengganggu keasikan berkumpul dengan keluarga.

Baca Juga: Cak Imin Patahkan Pernyataan Erick Thohir, Warganet: Basmi Penyembar Hoax !

Oh ya, sebelum saya punya cerita sedikit, saya minta hendaknya suratku ini tidak usah diberitahu siapa pun, diceritain siapa pun, ini demi sahabat, demi saya, demikian ... demi kebaikan kita semua se-Yogyakarta.

Wah.. koq serius banget sih? Enggak kok, sebenarnya tidak terlalu serius, tapi bisa jadi serius kalau kita salah nanggapi dan terselimuti oleh prasangka (prasangka) yang enggak-enggak, ya kan? Sebab segala persoalan, baik itu yang mikro (kecil-kecilan) termasuk masalah pribadi, maupun persoalan-persoalan makro (yang gedhe-gedhe) misalnya ngrembuk persoalan negoro dan mensejahterakan ummat, tidak akan “juntrung” (amburadul) persoalannya bila kita salah melihat dan salah mengapresiasikannya.

Sahabat... Sebenarnya akan lebih jelas bila kita bisa cerita-cerita langsung, tapi nampaknya "kultur" yang hendak kita bangun di tubuh pergerakan menuntut kita tidak bisa dengan leluasa berkomunikasi, dan tentu akan lebih maslahah bila untuk sementara kita belum bisa bercakap-cakap dengan cerita-cerita.

Beberapa waktu yang lalu, saya ditegur eh ... disindir oleh sahabat saya yang cukup dekat (puteri) bahwa saya kurang "peka" dan nggak mau tau bahwa ada persoalan yang mengait dengan citra organisasi dengan salah satu bahkan beberapa warga, saya cukup terperanjat ketika aku Dibilang/dituduh (kayak pengadilan aja) bahwa aku termasuk (justru) "terlibat" di dalamnya???

Baca Juga: Cak Imin: Sekelas Menteri, Erick Thohir Memberikan Informasi Hoax Terkait BUMN

Sahabat Rustini, kalau saya boleh bilang sebenarnya respon sahabat terhadap beberapa persoalan sahabat yang terakhir, dapat nilai "A", artinya saya salut dan mendukung, akan tetapi seharusnya itu semua, harus dijiwai oleh rasa bersyukur dengan penuh kedewasaan dan kearifan.

Bahwa sahabat diketahui begitu datang dalam pergerakan, sahabat telah mempunyai banyak kelebihan dan segudang potensi yang menuntut pengembangan lebih jauh. Adalah wajar dalam satu kelompok komunitas, jika ada orang yang memiliki kelebihan langsung menjadi pusat perhatian; apalagi kultur di IAIN yang agak agratis dan tradisional (kecuali yang tidak loh hehehe), gak ngenyek kok hehehe.

Isi surat itu pun dinilai warganet cukup lucu, tapi juga romantis. Mulai dari cara Cak Imin memanggil Rustini dengan sebutan sahabat, hingga permohonannya agar surat itu tidak diceritakan kepada siapa pun, namun pada akhirnya justru tersebar di media sosial setelah puluhan tahun berlaku.

Surat tersebut juga membuat Cak Imin dijuluki seperti karakter Dilan dalam novel karya Pidi Baiq****

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler