MEDIA PAKUAN - Absen dan tidak mengikuti rapat bersama Presiden Mentri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dikabarkan sedang melakukan kunjungan kerja ke Eropa.
KPK pun tidak terlalu ambil pusing ihwal "menghilangnya" Mentan.
Baca Juga: Tertabrak Truk, Pelajar SMK Kota Sukabumi Tewas saat Berangkat Sekolah Bawa Motor
Selain KPK, Presiden Jokowi ikut angkat bicara tentang hilangnya Kemantan. Bahkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat memberi tanggapan perihal Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang belum kembali dari luar negeri.
Padahal sesuai jadwalnya sudah tiba di tanah air. Saat ini, Syahrul terseret kasus dugaan gratifikasi di Kementerian Pertanian.
Jokowi sendiri meminta publik untuk menunggu kabar darinya lagi.
Pada hari ini juga dikabarkan langsung oleh Ketua Partai Nasdem Surya Paloh sudah berkomunikasi dengan Syahrul Yasin Limpo.
Hal itu disampaikan langsung oleh Bendahara Partai Nasdem Ahmad Sahroni.
Sahroni menyebutkan bahwa Surya Paloh meminta mentri yang juga politikus , Partai Nasdem itu kembali ke Indonesia.
Sahroni pun memastikan bahwa Syahrul Yasin Limpo akan tiba di Indonesia pada Kamis, 5 Oktober 2023.
Namun setelah sampai di Indonesia Syahrul Yasin Limpo akan dijadwalkan akan bertemu dengan Surya Paloh.
Diketahui juga Syahrul Yasin Limpo memang sempat mengikuti sejumlah kegiatan sebagai Mentan di Roma, Italia dan Spanyol.
Jika disesuaikan dengan jadwal sebenarnya Syahrul Yasin Limpo harus kembali ke Indonesia pada tanggal 1 oktober 2023 kemarin namun hingga kini ia pun belum tiba.
Namanya semakin disorot karena rumahnya di gledah olek KPK pada kamis 28 september hingga jumat 29 september 2023.
Baca Juga: Masih Misterius, Pasca Ditetapkan Tersangka: KPK Kehilangan Kontak Keberadaan Syahrul Yasin Limpo:
Dalam pengeledahan itu KPK menemukan sejumlah uang yang bernilai puluhan milyar rupiah dan 12 pucuk senjata api.
Dan terkait dugaan korupsi di Kementan KPK mengaku sudah menemukan tersangka.
Namun hingga sekarang KPK belum mau mengumumkan nama tersangka ,karna menunggu penyidikan yang dirasa sudah cukup.***Nur Kholidah