Ngeri! Situasi Mencekam Ini Mungkin Terjadi di Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang Dibeberkan Mantan KKM

24 April 2021, 14:55 WIB
Ilustrasi kejadian mencekam yang mungkin terjadi di kapal selam KRI Nanggala 402 /PIXABAY/David Mark./

MEDIA PAKUAN - Mantan Kepala Kamar Mesin (KKM) kapal selam KRI Nanggala 402, Laksamana Muda TNI Purnawirawan Frans Wuwung, membeberkan pengalamannya ketika hampir mengalami kecelakaan di kapal selam.

Dirinya menyebut, kapal selam bisa jatuh akibat black out atau masalah baterai.

Sejak dinyatakan hilang pada Rabu, 21 April 2021, kapal selam KRI Nanggala 402 hingga saat ini memang masih belum ditemukan.

Baca Juga: Di tengah Pencarian KRI Nanggala 402, Susi Pudjiastuti Memohon Mukjizat!

Meski telah lebih dari 72 jam melewati batas maksimal cadangan oksigen, tapi rasa optimis tetap berusaha ditanamkan segenap bangsa Indonesia akan keselamatan seluruh kru kapal selam KRI Nanggala 402.

Di samping itu, Frans Wuwung selaku mantan KKM kapal selam KRI Nanggala 402 melalui wawancara, menceritakan pengalamannya bagaimana kondisi mengerikannya saat terjadi black out dan masalah baterai di kapal selam.

"Kapal selam owernya dari baterai, arusnya DC searah. Untuk peralatan di kapal selam ini menggunakan arus AC, dan untuk mengubah arus AC ke DC digunakan konverter."

Ia pun menuturkan salah satu penyebab yang dicurigainya yakni kesalahan di konverter, yang menyebabkan kapal selam black out.

"Bila ada satu konverter kelebihan beban, maka saklar akan jatuh dan otomatis tenaga untuk menggerakkan lampu-lampu penerangan itu black out."

Baca Juga: Bobby Nasution Tertawa Mendengar Pengakuan Lurah PUNGLI! Saya Minta Seikhlasnya ke Masyarakat?

Tak hanya itu, Frans tak memungkiri bahwa masalah juga bisa terjadi pada saat pengisian baterai di bawah permukaan, hingga masuknya air laut ke dalam ruang mesin. Hal itu pun pernah dialaminya saat masih menjadi KKM.

"Kecelakaan yang kedua itu pada saat kita melakukan pengisian baterai itu di bawah permukaan. Artinya, kita menyelam 12-14 meter untuk mengisi baterai. Baterai itu akan jalan kalau ada udara dan bahan bakar yang diambil melalui snorkle. Apabila gelombang besar, katup untuk pengisian udara ke ruang mesin akan tertutup, yang menyebabkan kesalahan teknis."

"Pengisian baterai tidak bisa dihentikan, udara yang seharusnya diambil dari luar akhirnya diambil dari dalam ruangan yang menyebabkan vakum. Karena vakum, suara awak akan terurai, air di got kapal selam juga menguap dan mengakibatkan ruangan berkabut. Dan satu masalah lagi, tempat keluar gas buang akan menjadi tempat air laut masuk yang memenuhi mesin, sehingga kapal menjadi berat lalu jatuh."

Baca Juga: Selain Membunuh dan Aniaya, KKB Tenyata Perkosa Gadis-Gadis! Bagaimana Sikap TNI Polri?

Yang lebih mencekam, Frans menyebut saat air laut masuk dan memenuhi mesin, para kru kapal akan kesulitan komunikasi, dan semuanya menjadi panik hingga lupa melakukan prosedur.

Doa terbaik untuk kapal selam KRI Nanggala 402 hingga kini masih terus terucap. Nantikan update terbarunya hanya di Media Pakuan. ***

Editor: Siti Andini

Tags

Terkini

Terpopuler