Pray NTT! Pasca Banjir Badang 128 Meninggal, 71 Hilang, 8.424 Mengungsi, BNPB: Terparah dalam Kurun 10 Tahun

6 April 2021, 12:20 WIB
Pray NTT! Pasca Banjir Badang 128 Meninggal, 71 Hilang, 8.424 Mengungsi, BNPB: Terparah dalam Kurun 10 Tahun /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN- Pasca banjir badang dan longsor yang menimpa Nusa Tenggara Timur( NTT) pada Minggu, 4 April 2021 menyisakan duka yang mendalam akibat dampak bencana.

Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 128 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sebanyak 8.424 orang dari 2019 keluarga mengungsi.

"(Meninggal dunia) Dengan rincian Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis, Selasa , 6 April 2021.

Baca Juga: Jubir Kemenlu Jepang Terus Desak China Soal Etnis Minoritas Muslim Uighur di Xinjiang

Sementara itu jumlah pengungsian terbesar berada di Kabupaten Sumba Timur: 7.212 jiwa (1.803 KK), Lembata 958 orang, Rote Ndao 672 jiwa (153 KK), Sumba Barat 284 (63 KK) dan Flores Timur 256.

"Orang hilang mencapai 72 orang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21," kata Raditya menambahkan.

Adapun kerugian material dan fasilitas lainnya. Berikut rincian kerusakan sektor pemukiman

Baca Juga: MULAI! Digombalin Vicky, Kalina Malah Ancam Begini

Kota Kupang
- 10 unit rumah RS
- 657 unit rumah terdampak

Kabupaten Flores Timur
- 82 unit rumah RB
- 34 unit rumah RR
- 97 unit rumah terdampak
- 8 unit fasum RB

Kabupaten Malaka
- 1.154 unit rumah terdampak
- 65 fasum terdampak

Baca Juga: Tega! Seorang Ibu Jual Anaknya Melalui Pesan WhatsApp di Majalengka

Kabupaten Ngada
- 4 unit rumah RB
- 2 unit rumah RS
- 1 fasum terdampak

Kabupaten Sumba Barat
- 54 unit rumah terdampak
Kabupaten Sumba Timur
- 7 fasum terdampak

Kabupaten Rote Ndao
- 12 unit rumah RB.

Baca Juga: Diserang Habis-habisan Sekelompok Teroris, Kota Palma Mozambik Bergelimang Mayat

Wilayah terakhir yang mengalami bencana di NTT yakni berada di Kabupaten Malaka Tengah dan Ngada. Sejumlah akses di wilayah ini terputus dan terjadi pemadaman listrik hingga internet.

Selain korban jiwa, kerusakan yang belum terdata juga menjadi salah satu imbas akibat banjir bandang ini. Disebutkan ratusan rumah tenggelam dan hanyut terbawa arus, beberapa jembatan juga terputus hingga tak bisa digunakan.

Raditya menambahkan, cuaca ekstrem akaibat silikon tropis Seroja masih berpotensi terjadi dikawasan NTT beberapa hari kedepan.

Baca Juga: Djoko Tjandra Divonis 4,5 Tahun Penjara Kasus Suap Red Notice hingga Penghapusan Nama DPO, ICW Geleng Kepala

Baca Juga: Diakui Transparansi Anggaran, Polres Sukabumi Diganjar 2 Penghargaan Terbaik IKPA Kemenkeu

Terkait pasca kejadian, BPBD kabupaten dan kota dibantu dengan multi pihak masih terus melakukan penanganan darurat bencana, seperti evakuasi, penyelamatan, pelayanan di pengungsian, distribusi logistik maupun pembukaan akses ke wilayah terisolir.

Kementerian dan lembaga di bawah kendali BNPB juga memberikan dukungan kepada pemerintah daerah terdampak siklon tropis tersebut.***

Sumber Antara dan Isubogor.

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler