Dibalik Teka-teki Rabu Vaksinasi, Rocky Gerung : Jokowi Mungkin Dengar Bisikan Alam Semesta

13 Januari 2021, 09:19 WIB
Rocky Gerung dan Presiden Jokowi /

MEDIA PAKUAN- Kritikan pedas yang dilontarkan akademisi Rocky Gerung terkait Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang akan disuntik vaksin covid-19 jenis Sinovac pada Rabu, 13 Jamuari 2021.

Rocky Gerung blak-blakan mengaku heran dengan kebiasan Jokowi yang selalu memilih hari rabu, dalam melaksanakan suatu acara penting

Hal ini disampaikan sang pengamat politik tersebut di kanal YouTobenya Rocky Gerung Official yang diunggah pada 11 Januari 2021.

Baca Juga: Kemenangan Atletico Madrid Atas Sevilla 2-0, Dipastikan Juara Liga Spanyol 2020-2021

 Baca Juga: Presiden Jokowi Lakukan Vaksinasi Covid 19 Perdana di Indonesia, Guru Besar Unpad Angkat Bicara

Dalam kanal YouTobe tersebut Rocky sebut beberapa agenda penting Jokowi tepat padaa hari Rabu.

Terlihat saat Jokowi melakukan pelantikan menteri baru yang bertepatan pada Rabu 23 Desember 2020.

Diketahui pula, bahkan lahirnya Jokowi tepat pada hari Rabu, serta menikah dengan sang istri, Iriana pun hari Rabu.

Baca Juga: Tenang! Kemnaker akan Lakukan Ini, Jika Penyaluran BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin 3 Bermasalah

Rocky Gerung menyebut, ia sendiri belum mengetahui maksud dari Jokowi yang selalu memilih hari Rabu untuk melaksanakan suatu kebijakan.

Dilansir dari mediapakuan.com dari Tasikmalaya.pikiran-rakyat.com

Mungkin mesti melakukan tapabrata untuk mengerti apa artinya Rabu bagi Presiden, sebagai upaya untuk mencari solusi dengan mendengar bisikan alam semesta,” tutur Rocky Gerung.

Baca Juga: Diprediksi Menghantam Indonesia, BMKG Naikan Status Siaga Hujan Lebat di Sebagaian Wilayah

“Padahal Covid ini seharusnya jadi dengar saja bisikan BPOM gitu kan, kalo kata BPOM belum bisa terus pak Jokowi bilang menurut pendengaran metafisik saya harus hari Rabu,” sambungnya.

Di sisi lalu, Rocky Gerung juga menilai jika BPOM akan dipaksa untuk melakukan proses analisis, namun percepatan akan terjadi kekeliruan.

Jadi BPOM akan paksa mempercepat proses analisis, supaya otorisasi itu hari Rabu, percepatan itu akan terjadi kekeliruan karena dipaksakan itu harus Rabu itu,” tambah Rocky Gerung.

“Ini bahayanya Pemerintah tidak tunduk pada prosedur penelitian ilmiah itu,” tutur Rocky Gerung.***

 

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler