Vaksin Covid-19 untuk Indonesia Harus Masuk List WHO, Jokowi: Ini Wajib!

- 18 November 2020, 11:14 WIB
Jokowi pastikan vaksin covid-19 untuk Indonesia masuk list WHO
Jokowi pastikan vaksin covid-19 untuk Indonesia masuk list WHO /Twitter/@Jokowi
 
MEDIA PAKUAN - Presiden Joko Widodo memastikan bahwa vaksin Covid-19 yang masuk ke Indonesia harus masuk ke dalam list Organisasi kesehatan Dunia (WHO).
 
Hal tersebut dikatakan Jokowi saat kunjungan kerja meninjau simulasi imunisasi vaksin Covid-19 di Puskesmas Tanah Sereal Bogor, Jawa Barat, Rabu 18 November 2020.
 
Jokowi juga didampingi Menteri kesehatan Terawan Agus Putranto dan Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto.
 
 
"Semua vaksin yang kita pakai harus masuk ke 'list' WHO, ini wajib, harus masuk ke 'list-nya' WHO," Katanya.
 
Dirinya mengatakan pemerintah akan berusaha agar Vaksin Covid-19 datang di akhir bulan November.
 
"Pertama mengenai vaksin terlebih dahulu, kita berharap vaksin ini datang di akhir bulan November ini kita berusaha, tapi kalau tidak bisa masuk berarti ke bulan Desember,"
 
 
"baik itu dalam bentuk vaksin jadi maupun dalam bentuk bahan baku yang akan diolah di Bio Farma," ucap Jokowi.
 
Menurutnya, setelah vaksin masuk ke Indonesia vaksin ini juga harus mengikuti tahapan selanjutnya.
 
"Setelah kita terima masih ada tahapan lagi, tidak bisa langsung disuntikkan karena masih ada tahapan lagi di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) karena kita memerlukan Emergency Use Authorization (EUA) dari sana," tuturnya.
 
 
Adapun untuk tahapannya Jokowi mengatakan akan diperlukan waktu sekira 3 Minggu.
 
"Setelah mendapatkan izin dari BPOM baru kita lakukan vaksinasi. Kaidah-kaidah 'scientific', kaidah-kaidah ilmiah ini juga saya sudah sampaikan wajib diikuti. Kita ingin keselamatan, keamanan masyarakat itu harus betul-betul diberikan tempat yang paling tinggi," tegasnya.
 
Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah menandatangani kerjasama dengan perusahaan farmasi China yaitu Sinovac untuk pengadaan 143 juta dosis konsentrat vaksin.
 
 
Dengan rincian Sinopharm dan CanSino masing-masing 65 juta dan 15 juta hingga 20 juta konsentrat vaksin.
 
Selanjutnya, vaksin itu diketahui akan di produksi oleh BUMN PT Bio Farma.
 
 
Saat ini uji klinis tahap ketiga vaksin Covid-19 Sinovac tengah dilakukan oleh tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran sejak Agustus 2020 dan sudah ada 1.620 orang relawan yang telah disuntikan dan belum ditemukan efek samping.
 
Uji klinis tahap ketiga vaksin Covid-19 Sinovac sedang dilakukan oleh tim dari yang mendapatkan suntikan pertama dan belum ditemukan efek samping.
 
Selain itu, Indonesia juga menjalin kesepakatan dengan perusahaan teknologi G-24 asal Uni Emirat Arab (UAE) dengan memasok 10 juta dosis vaksin melalui kerja sama dengan PT Kimia Farma.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x