Disparbud Jabar Proyeksikan Dana Pengembangan 76 Obyek Wisata Capai Rp5,8 Triliun

- 17 November 2020, 17:18 WIB
Salah satu lokasi air terju di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.
Salah satu lokasi air terju di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. /Pikiran Rakyat


MEDIA PAKUAN -
Jawa barat memang terkenal sebagai daerah yang banyak memiliki obyek wisata. Seperti wisata laut hingga wisata pegununga.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat berencana akan mengembangkan 76 tempat wisata baru yang ada di 21 Kabupaten/Kota di daerah Jabar.

Untuk merealisasikan rencana tersebut dibutuhkan dana investasi sekitar Rp5,8 triliun.

Baca Juga: Positif Covid-19 Luiz Suarez Terpaksa Absen di Piala Dunia dan Liga Champions

"Dalam kurun waktu empat tahun ke depan kita perlu akselerasi dengan pertemuan hari ini. Jadi total investasi untuk 76 tempat wisata itu alokasi potensi wisata yang akan kita kerja samakan itu sekitar Rp5,8 triliun," tutur Kepala Disparubud Jabar, Dedi Taufik, Selasa 17 November 2020.

Hal tersebut diungkapkan Dedi Taufik saat menghadiri penyelenggaraan hari kedua West Java Investment Summit (WJIS) 2020.

Menurutnya untuk mengoptimalkan potensi 76 tempat wisata baru merupakan salah satu strategi Jabar untuk memulihkan perekonomian di tengah pandemi ini dengan selalu mengedepankan protokol kesehatan di Sektor Pariwisata ini.

Baca Juga: Jelang Pemilu Serentak Protokol Kesehatan Diperketat di Kalbar

"Memang sektor pariwisata ini merasakan sekali dampak dari pandemi COVID-19. Untuk itu dari Pemprov Jabar melakukan pertemuan terutama kita juga harus menggali potensi-potensi di wilayah Jawa Barat yang sekarang kita lakukan tourism investment summit yang dikemas di WJIS 2020 ini," kata dia.

Terkait pengembangan tempat wisata, Disparbud Jawa Barat menyambut baik MoU antara PTPN VIII dengan BUMD Jabar yakni PT. Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) atau Jaswita Jabar.

"Diharapkan dengan antara MoU Jaswita dan PTPN VIII, yang lainnya juga bisa melakukan MoU lainnya, khususnya dalam investasi di bidang pariwisata mengingatkan besarnya market pariwisata kita," ungkap Dedi.

Baca Juga: Positif Covid-19 Luiz Suarez Terpaksa Absen di Piala Dunia dan Liga Champions

"Seperti sekitar 70 persen kalangan milenial memiliki ketertarikan ke wisata alam. Ini potensi yang perlu kita kolaborasikan bersama melalui forum WJIS 2020 ini," tuturnya.

Sementara itu Direktur PTPN VIII Muhammad Yudayat, mengatakan bisnis utama PTPN VIII selama ini adalah terkait komoditas seperti teh, sawit, dan karet dan saat ini pihaknya ingin mengembangkan pariwisata potensial yang ada di lahan PTPN VIII.

"Sekarang kami melihat peluang lain, ada aset-aset kami yang optimalisasinya masih rendah yang bisa kami kembangkan. Kita tahu ada yang di Ciwidey, di Pangalengan di Gunung Mas, itu semua lahan-lahan milik PTPN VIII yang cocok dikembangkan untuk pariwisata," kata dia.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah