Pascalibur Panjang Kasus Positif Covid 19 di Jabar Melonjak

- 13 November 2020, 15:56 WIB
Ilustrasi Covid 19
Ilustrasi Covid 19 /Toni Kamajaya/MediaPakuan
MEDIA PAKUAN - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Pasca libur panjang pada 28 Oktober hingga 1 November 2020 kasus positif Covid-19 di Jawa Barat mengalami peningkatan.
 
Namun ia mengatakan peningkatan kasus positif ini telah menurun dibandingkan dengan bulan Agustus 2020.
 
“Ini menandakan protokol kesehatan 3M dan pembatasan di destinasi wisata itu dilakukan dengan baik,” ucapnya seperti dikutip dari Antara.
 
 
Menurutnya kenaikan kasus setelah libur panjang logis sebagai konsekuensi aktivitas warga.
 
Dan telah menjadi resiko mengingat Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi yang memiliki banyak destinasi.
 
“Dan memang risiko tinggi ada di kita karena penerbangan orang jarang. Sekarang orang berwisata naik sepeda motor atau mobil, dan orang Jakarta mayoritas larinya ke Jabar,” katanya.
 
 
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini meminta pemerintah kota dan kabupaten di Jabar melakukan antisipasi menjelang libut Natal dan tahun baru.
 
Dengan merancang sistem pencegahan terintegrasi di tempat-tempat wisata dan pintu masuk daerah.
 
“Hati-hati dan perbaiki (protokol kesehatan dan pembatasan pengunjung wisata), karena libur panjang akan hadir di bulan Desember,” katanya.
 
 
Sementara itu dilansir dari pikiran rakyat salah satu kabupaten di Jawa Barat yakni Majalengka juga mengalami lonjakan kasus positif covid-19.
 
Hal ini juga disebabkan oleh masalah ketersediaan tempat karantina yang hampir di semua kecamatan di kabupaten Majalengka belum memiliki tempat karantina.
 
Baik untuk pasien yang terkonfirmasi ataupun suspect, probable, dan kontak erat sementara semakin hari kasus positif semakin melonjak.
 
 
Untuk mengatasi hal tersebut Sekda Majalengka Eman Suherman meminta camat di tiap wilayah segera menyediakan tempat isolasi.
 
Dirinya mengatakan padahal pemerintah sudah sejak lama menginstruksikan penyediaan ruang isolasi tersebut.
 
“Tolong Camat, cari tempat untuk isolasi bagi warga, nanti dibayar, ajukan logistiknya nanti disediakan. Sudah kita lelah, masyarakat susah diyakinkan, nanti malah tambah bahaya.” ungkapnya.
 
Sementara itu hingga Jumat, 13 November siang, jumlah angka konfirmasi mencapai 277 orang dengan mengalami peningkatan satu kasus dari hari sebelumnya.
 
 
Sementara itu, yang aktif terus bertambah kini mencapai 59 orang, mereka menjalani karantina mandiri dan menjalani perawatan di sejumlah Rumah Sakit, 17 orang meninggal dunia.
 
Suspect sebanyak 796 orang, sebanyak 52 oarang tengah menjalani isolasi dan meninggal sebanyak 3 orang.
 
Orang yang melakukan kontak erat sebanyak 2.556 orang, sebanyak 340 diantaranya tengah menjalani karantina dan probable meninggal sebanyak 21 orang, satu menjalani karantina.***

Editor: Toni Kamajaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah