Mencekam! Fasum dan Mobil Polisi Dirusak dalam Aksi Rusuh Menolak RUU Cipta Kerja di Bandung

- 7 Oktober 2020, 08:08 WIB
Ilustrasi pengamaan kerusuhan.
Ilustrasi pengamaan kerusuhan. /Fajrul_Falah / Pixabay

MEDIA PAKUAN - Aksi demo mahasiswa dan kelompok massa lainnya dalam menolak pengesahan RUU Cipta kerja di depan Kantor DPRD Jawa Barat Jabar, berujung kerusuhan, Selasa sore 6 Oktober 2020.

Sejumlah fasilitas umum milik warga yang berada di sekitar Jalan Djudanda, Bandung, mengalami kerusakan dampak dari kerusuhan.

Tidak hanya itu massa berpakaian hitam itu juga merusak satu unit mobil kepolisian yang tengah terparkir tidak jauh dari lokasi kejadian.

Baca Juga: Alamak! Bawaslu Catat 237 Pelanggaran Terjadi dalam 10 Hari Pelaksanaan Kampanye Pilkada

Aparat kepolisian terpaksa melepaskan tembakan gas air mata untuk menghalau massa beurpakaian hitam yang terus berusaha meringsek barikade petugas.

Selama peristiwa berlangsung, arus kendaraan yang hendak melewati lintasan di sekitar tempat kejadian terpaksa dialihkan.  

Keterangan dihimpun sebelum kerusahan terjadi, massa yang menggelar aksi unjukrasa sempat melakukan pelemparan batu serta botol air mineral, bahkan massa nyaris merobohkan pagar gedung DPRD.

Baca Juga: Aksi Polisi Joget Dangdutan di Pasuruan dan Tulungagung Berujung Pemeriksaan Propam

Suasana memanas setelah massa pendemo berusaha memasuki Gedung DPRD Jabar yang berlokasi di Jalan Diponegoro.

Dilansir dari Pikiran-rakyat.com dalam artikelnya berjudul "Tegang! Pendemo Tolak UU Ciptaker Ricuh, Terkapar Kena Gas Air Mata, Polisi: Massa di Luar Mahasiswa".

Sekitar pukul 18.05 WIB massa akhirnya menghentikan aksi dan membubarkan diri setelah petugas kepolisian menembakan gas air mata.

Massa berlarian ke berbagai arah. Beberapa orang dari massa aksi terlihat sempat terkapar dan meminta bantuan dari rekannya karena terkena gas air mata.

Pukul 18.20 WIB, kondisi di lokasi masih mencekam. Ruas Jalan Diponegoro ditutup untuk sementara waktu.

Baca Juga: Hujan Lokal Diperkiraan Guyur Sukabumi dan Sejumlah Wilayah di Jawa Barat

Tak ada kendaraan yang melintas. Sementara itu, massa aksi melarikan diri ke berbagai arah dan masih didesak mundur oleh petugas kepolisian. Mereka menjauh dari Kantor DPRD Jabar.

Kapolrestabes‎ Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya menyatakan mulanya massa sudah selesai demo pada sore hari.

Hanya saja ada massa lagi yang datang ke Kantor DPRD Provinsi Jabar namun bukan dari kalangan mahasiswa.

"Sehingga tadi melakukan dorong-dorongan dengan anggota untuk menguasai dewan dan melakukan penimpukan.

Baca Juga: Harga Emas Antam, Emas Batik dan UBS di Pegadaian Hari Ini Rabu 7 Oktober 2020

Sehingga dapat kita dorong, kita pukul mundur, dari sekian orang tersebut ada kita lakukan pengamanan, kita amankan untuk melakukan pemeriksaan," kata Ulung di lokasi pada Selasa 6 Oktober 2020.

Menurut Ulung perkembangan tentang massa yang melakukan tindakan anarkis tersebut akan disampaikan.

"Dari mana mereka dan kelompok mana mereka nanti akan kita jelaskan pada publik," ucapnya.

Baca Juga: 5 Zodiak ini Cocok Jadi Cowok Idaman seperti Apa yu Simak

Pada kesempatan tersebut kata Ulung dari TNI dan Polri menurunkan 650 personel gabungan untuk pengamanan.

"Yah itu tadi buruh sudah selesai, mahasiswa sudah selesai kemudian ada kelompok di luar mahasiswa melakukan anarkis dan penimpukan pada anggota," ucapnya.

Tindakan ini kata Ulung dipicu oleh ulah massa tersebut sendiri. Hal ini dikarenakan mereka tidak bubar meski sudah azan Magrib.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Rabu, 7 Oktober 2020 MNCTV akan Tayang Upin & Ipin sampai Sore

Baca Juga: Man United Rasakan Efek Dibantai Tottenham, Buruknya Kondisi Internal hingga Rencana Ganti Pelatih

"‎Memang sengaja memancing petugas untuk bisa melakukan kekerasan, tetapi anggota tidak terpancing dengan SOP yang ada kita berlakukan," ucapnya.

Namun kata Ulung setelah tiga kali lakukan pelemparan, massa tersebut dipukul mundur.

Baca Juga: Jadwal Tayang 'The Batman' dan 5 Film Berharga Fantastis Lain di Tengah Pandemi COVID-19

"Setidaknya kami amankan 10 orang dari petugas reserse dan Tim Prabu," ucapnya.

Ulung pun berjanji untuk demo pada Rabu 7 Oktober 2020, Polrestabes Bandung dibantu jajaran Kodim 0618/BS akan melakukan pelayanan kepada masyarakat yang akan demo.

"Selama tidak anarkis kita persilakan, namun kalau anarkis kita tindak tegas dan terukur," ucapnya.*** (Mochammad Iqbal Maulud)

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x