Baca Juga: Luhut Binsar Panjaitan: Pembagunan Kawasan Ujung Genteng Sukabumi Jadi Prioritas Pemerintah Pusat
"Banyak media yang menampilkan pesan dengan sangat jelas lewat tampilan, dan itu menggugah orang untuk membaca karena wajah yang begitu menarik," kata Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI itu.
Dikatakan, banyak pula media yang menampilkan sikap dengan sangat jelas lewat editorial, dengan penelusuran argumentasi yang dibangun sangat baik.
Sementara juri Agus Sudibyo yang juga Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers mengapresiasi daya tahan media massa cetak dimasa pandemi. Berdasarkan penilaiannya lewat karya yang masuk, meski berat, pandemi terbukti tidak mengurangi kualitas pemberitaan.
"Meskipun pers Indonesia sedang menghadapi tantangan yang berat akibat Covid-19 dan berdampak terhadap industri media, tapi sebagaimana tergambar pada berita-berita yang tersaji dalam kompetisi ini, secara umum kualitas pemberitaan masih menjaga ketaatan terhadap kode etik, nilai-nilai publik juga masih tetap dipertahankan," tuturnya.
Selain penganugerahan IPMA, InMA, ISPRIMA, dan IYRA 2021, juga dilakukan peluncuran buku yang diterbitkan Serikat Perusahaan Pers (SPS) Berjudul
"Kebebasan Pers dan Wajah Industri Pers Pasca Covid-19". Isinya pandangan dari praktisi media mengenai kondisi media massa, serta masa depan industri pers pascadimulainya pandemi Covid-19.
Ketua Harian Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat Januar P. Ruswita mengatakan, penganugerahan tahun ini untuk ke-12 kalinya sejak 2010.
Banyaknya karya yang masuk menunjukkan betapa dinamisnya industri media massa cetak hingga saat ini.