RAWAN PEMADAMAN! PLTA Rajamandala di Cianjur, Backup Listrik Jabar hingga Perkuat Interkoneksi Jawa Bali

- 16 Februari 2021, 09:05 WIB
JAJARAN komisaris PT PLN melakukan kunjungan ke PLTA Rajamandala, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Senin 24 Juni 2019.* /HENDRO SUSILO/ PR
JAJARAN komisaris PT PLN melakukan kunjungan ke PLTA Rajamandala, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Senin 24 Juni 2019.* /HENDRO SUSILO/ PR /HENDRO SUSILO/PR/

  

MEDIA PAKUAN - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Rajamandala yang berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat keberadaan ya sangat vital.

PLTA berkapasitas 47 Mega Watt itu, beroperasi sejak Mei 2019 dengan memanfaatkan air sungai Citarum.

Keberadaannya merupakan pembuangan dari PLTA dan waduk Saguling.

Kedudukannya sangat penting untuk mencegah terjadi. Pemadaman di wilayah Jawa dan Bali. 

Baca Juga: Diduga Terjadi Korupsi di BPJS Ketenagakerjaan, Kejaksaan Agung Periksa 5 Saksi

Pembangkit listrik ini mampu memproduksi listrik hingga mencapai 496 Mega Watt hour (MWh) per hari.

Atau setara dengan 181 Giga Watt hour (GWh) dalam kalkulasi produksi listrik pertahun.

Listrik yang dihasilkan dari PLTA Rajamandala turut memperkuat sistem interkoneksi kelistrikan Jawa - Bali.

Listrik tersebut dipasok melalui jaringan transmisi bertegangan 150 kilo Volt (kV) Cianjur - Cigereleng.
 
Baca Juga: Ngobrol Yu dengan Chatting Berbasis Audio! Aplikasi Clubhouse InI Sedang Trending, Beginilah Cara Kerjanya

Selain itu, pasokan listrik dari pembangkit ini juga menjadi back up sistem kelistrikan di wilayah Jawa Barat.

PLTA Rajamandala merupakan salah satu PLTA yang menggunakan pipa pesat terbesar di Indonesia. 
 
Sedangkan sisanya menggunakan spiral case dengan bahan beton bertulang pertama di Indonesia.

Dalam mengelola dan mengoperasikan PLTA Rajamandala, PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) menunjuk PT Indonesia Power yang memiliki anak perusahaannya.
 
Baca Juga: Ingin Dapatkan BLT UMKM BPUM Rp2,4 Juta di 2021 ini, Segera Cek eform.bri.co.id Menggunakan NIK KTP

PLTA Rajamandala sendiri berada dibawah PT Rajamandala Electric Power, yang di dalamnya terdapat kepemilikan saham dua perusahaan.

Yaitu PT Indonesia Power dengan kepemilikan saham sebesar 51 persen, sementara sisanya dimiliki oleh Kansai Electric Power Corp Japan (KEPCO) sebesar 49 persen.

Direktur Utama Indonesia Power Ahsin Sidqi mengatakan, PLTA Rajamandala memiliki waterway yang menggunakan sistem labirin pertama di Indonesia.

Penggunaan bahan terbarukan merupakan salah satu wujud nyata komitmen PLN dalam mengoptimalkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT).
 
Baca Juga: Tanggapi Kebijakan Ganjil-Genap, Wagub Jakarta Ahmad Riza Patria Apresiasi Walikota Bogor Bima Arya

"Guna mewujudkan komitmen 23 persen bauran EBT pada 2025, kami yang merupakan bagian dari PLN juga terus berinovasi," ujarnya seperti dikutip dari situs BUMN, Selasa, 16 Februari 2021.

Tidak hanya menghadirkan pembangkit listrik yang berbasis energi baru terbarukan, saat ini PLN juga tengah gencar mendorong penggunaan EBT.

Hal itu dilakukan melalui pembangkit listrik yang eksisting, seperti cofiring biomassa pada PLTU dan konversi mesin PLTD menjadi pembangkit berbasis EBT.
 
Baca Juga: Cek dan Ketahui Bantuan Berupa Program Pengganti BLT BPJS Ketenagakerjaan yang Sudah Disiapkan Pemerintah

"Sejalan dengan pilar green dalam transformasinya, PLN terus berupaya meningkatkan penggunaan Energi Baru Terbarukan," Tambah Ahsin.***







Editor: Ahmad R

Sumber: BUMN.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah