Takut Diserang, Eky Khawatir Populasi Tomcat Bertambah

9 September 2020, 09:41 WIB
serangga tomcat /

MEDIA PAKUAN-Serangan serangga tomcat di Kota Banjar meningkat kembali. Sejumlah warga di daerah tersebut mengaku resah dengan meningkatnya pupulasi binatang kecil yang juga dikenal semut charlie.

Salah seorang warga Eky warga Sindangreret, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan/Kota Banjar mengaku khawatir jika populasi serangga tersebut semakin bertambah.

Sebab, cairan dengan warna mencolok hitam orange tomcat mampu membuat iritasi hingga kulit melepuh. “Rasanya sangat panas, kulit juga melepuh. Bahkan sampai meninggalkan luka karena digaruk. Saat ini luka di lengan dan punggung sudah mulai kering,” ungkapnya seperti dikutip dari Pikiran-rakyat.com, berjudul “Terserang Tomcat, Kulit Eky Terasa Panas dan Melepuh Akibat Semut Charlie”,Selasa 8 September 2020.

Eky mengaku bagian tangan dan punggungnya mengalami iritasi atau melepuh akibat terkena cairan tomcat. Serangga tersebut masuk ke dalam rumah diketahui sekira dua minggu lalu. “Sejak seminggu belakangan ini jumlahnya bertambah banyak,” kata dia.

Banyaknya serangga berukuran sekira satu sentimeter yang julukannya mirip dengan pesawat tempur tersebut diperkirakan berasal dari areal persawahan yang ada di depan rumahnya.

Baca Juga: KONI Apresiasi Turnamen Virtual, Seperti Apa Keseruan Haornas 2020

“Dua minggu lalu istri saya juga kena tomcat, bagian tangannya melepuh dan memerah. Karena tidak tahan, bagian yang kena digaruk, hingga keandaan makin parah. Sudah sembuh,” ungkapnya.

Lebih lanjut Eky mengatakan, serangan tomcat yang mengenai dirinya terjadi tiga hari lalu.

Ketika masuk ke dalam rumah, sejumlah serangga tomcat juga beterbangan ikut masuk. Karena khawatir, bersama dengan anaknya membunuh tomcat dengan kayu maupun plastik.

Serangan tomcat baru dirasakan pagi harinya, saat bangun tidur, bagian punggungnya terasa sakit dan gatal-gatal. Demikian pula salah satu lengannya juga gatal dan perih. Karena tidak tahan Eky menggaruk bagian yang gatal dan memerah.

Baca Juga: Polrestabes Bandung Berlakukan Pembatasan Keramaian di Tiga Ruas Jalan

“Bukannya membaik, keadaan justru semakin parah, karena bekas bagian yang digaruk luka. Bagian punggung juga merah, rasanya panas sekali dan gatal. Setelah dilihat ternyata ada beberapa tomcat yang mati,” ungkapnya.

Luka akibat terkena cairan tomcat dibiarkan begitu saja. Eky mengatakan lukanya bakar yang dialaminya sembuh sendiri. Saat ini bagian lengan kanan yang terkena tomcat juga masih menyisakan luka kering. “Dibiarkan saja, dua hari mulai kering,” tuturnya.

Eky mengungkapkan, serangan tomcat di Kota Banjar pernah terjadi pada tahun 2014. Perisitiwa serupa juga terjadi di beberapa daerah lain, seperti Kabupaten Ciamis. Salah seorang temannya bernama Hermanto juga kena tomcat pada bagian leher.

Baca Juga: Ijin Dicabut, Pemerintah Kabupaten Sukabumi Di 'PTUN' kan Investor

“Saya tidak tahu mengapa saat ini tomcat sangat banyak. Mungkin karena rumah dekat sawah, ditambah cuacanya mendukung tomcat berkembang biak lebih banyak. Saya juga mendengar tomcat musuh hama wereng,” ujar Eky.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler