Masyarakat hingga petinggi negara pun ikut menyambut keberhasilan Biden.
Namun tak begitu dengan pendukung Trump.
"Pendukung Donald Trump marah karena manipulasi (kampanye), dan kebanyakan tidak bersekolah di Universitas," kata Suzie seperti yang dikutip MediaPakuan.com dari laman rri.co.id pada 9 November 2020.
Sementara itu Suzie juga menyampaikan bahwa Biden dipilih oleh banyak kalangan.
"Sedangkan Joe Biden didukung oleh pemilih bersekolah, perempuan bersekolah dan tinggal di wilayah urban, lalu didukung oleh kulit berwarna, dan didukung oleh generasi muda," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Real Madrid butuhkan Casemiro, Menuju Tambahan Poin , Imbas Kalah Telak dari Valencia 4-1
Baca Juga: Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Menkeu Turki Albayrak: Terabaikan
Kendati demikian, Suzie menyampaikan bahwa Pilpres AS telah menunjukan cara politik manipulasi masih digunakan untuk mencari simpatik pemilih.
Hanya saja, untuk warga AS sendiri mereka bersikap rasional, dengan melihat sikap Donald Trump yang dianggapnya telah keluar dari jalur.
"Karena hasil teknologi cepat menyebarkan benci, dan itu sebetulnya harus dihindarkan dan tidak memberi ruang atau peluang untuk siapapun," katanya.***
Editor: Siti Andini
Sumber: RRI