Network
MEDIA PAKUAN - Polisi Kenya telah memasang barikade di sekitar gedung parlemen sebagai tanggapan atas demonstrasi yang menentang RUU Keuangan baru.
Protes ini juga berdampak pada aktivitas bisnis dan perkantoran di ibu kota, yang ikut menghentikan operasi saat para legislator memberikan suara untuk pajak baru yang kontroversial.
Demonstrasi anti-pemerintah ini dipicu oleh langkah-langkah peningkatan pendapatan yang menurut para demonstran akan mendorong lebih banyak dari 54 juta penduduk Kenya ke dalam kemiskinan.
Aktivis mendesak pemerintah untuk lebih memprioritaskan pemberantasan korupsi dan menghentikan pengeluaran yang tidak penting.
Baca Juga: Lusa Demo Besar di Istana: Serikat Buruh Ingatkan Pemerintah Tapera Harus Dicabut!
Polisi menggunakan peluru karet untuk membubarkan ratusan demonstran yang berkumpul di dekat gedung Majelis Nasional di distrik bisnis pusat pada Selasa pagi.
Teriakan "jangan gunakan kekerasan, kami adalah demonstran damai" terdengar di antara massa saat mendapat respons keras dari pihak berwenang. Ledakan tabung gas air mata juga terdengar di sekitar lokasi.
Presiden William Ruto telah mengajukan pajak baru untuk berbagai sektor, mulai dari kendaraan bermotor hingga transfer uang melalui ponsel.
Langkah ini bertujuan untuk mengumpulkan dana sebesar $2,4 miliar guna menstabilkan keuangan negara dan mengamankan pendanaan dari Dana Moneter Internasional (IMF).
