Surat Terbuka Komunitas Kristen: Dukung Israel, Umat ​​​​Kristen Harus Bertobat!

- 18 Mei 2024, 16:30 WIB
Surat Terbuka Komunitas Kristen: Dukung Israel, Umat ​​​​Kristen Harus Bertobat!
Surat Terbuka Komunitas Kristen: Dukung Israel, Umat ​​​​Kristen Harus Bertobat! /Foto/IRNA

Sayangnya, tindakan dan standar ganda dari beberapa pemimpin Kristen telah sangat merugikan agama Kristen.

Baca Juga: Eurovision Song Contest Kacau, Tolak Penyanyi Israel, Ribuan Pro Palestina Padati Kota Malmo Swedia

Kami sedih dengan diamnya banyak pemimpin gereja dan teolog dalam menghadapi pembunuhan warga sipil Palestina. Kami juga terkejut bahwa beberapa orang Kristen di Barat menolak mengutuk pendudukan Israel yang sedang berlangsung di Palestina dan dalam beberapa kasus membenarkan dan mendukung pendudukan ini. Kami juga terkejut dengan legitimasi sebagian umat Kristiani atas serangan sembarangan Israel di Gaza.

Tentara Israel telah menggunakan taktik yang menyasar warga sipil, seperti menggunakan fosfor putih, memutus aliran air, bahan bakar dan listrik, serta membom sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah, termasuk pembantaian mengerikan di Rumah Sakit Anglikan-Baptis Al Ahli dan pemboman terhadap Gereja Ortodoks Yunani St. Porphyrios yang telah menghancurkan keluarga Kristen Palestina.

Selain itu, kami dengan tegas menolak tanggapan Kristen yang picik dan menyimpang yang mengabaikan konteks dan akar dari perang ini; penindasan sistematis Israel terhadap warga Palestina sejak pendiriannya, pembersihan etnis yang terus berlanjut di Palestina, dan pendudukan militer yang brutal dan rasis yang merupakan kejahatan apartheid Israel.

Ini adalah konteks penindasan yang mengerikan yang secara konsisten diabaikan oleh banyak teolog dan pemimpin Kristen Barat dan terkadang dilegitimasi dengan menggunakan berbagai teologi dan interpretasi Zionis.

Blokade brutal Israel terhadap Gaza selama 17 tahun terakhir telah mengubah jalur seluas 365 kilometer persegi itu menjadi penjara terbuka bagi lebih dari dua juta warga Palestina.

Kondisi kehidupan yang brutal dan menyedihkan di Gaza di bawah tekanan kuat dari Israel telah mendorong beberapa kelompok Palestina beralih ke perjuangan sebagai respons terhadap penindasan dan frustrasi.

Sayangnya, perlawanan tanpa kekerasan di Palestina yang menjadi komitmen kami mendapat penolakan, bahkan beberapa pemimpin Kristen di Barat melarang diskusi mengenai apartheid Israel, seperti yang dilaporkan dan dikonfirmasi oleh Human Rights Watch, Amnesty International.

Baca Juga: UMMI Sukabumi Unjuk Rasa Kecam Genosida Israel ke Palestina

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Pars Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah