Network
MEDIA PAKUAN - Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa dirinya akan menyetujui perdamaian di Gaza asalkan memenuhi beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam sebuah perjanjian perdamaian untuk Gaza.
Netanyahu menegaskan bahwa kesepakatan perdamaian haruslah memperkuat Israel dan memastikan keamanannya tanpa melemahkan negara tersebut, Dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Yerusalem pada Minggu, 17 Maret 2024.
Pernyataan Netanyahu ini muncul setelah Scholz menyuarakan dukungannya untuk kesepakatan gencatan senjata jangka panjang di wilayah Gaza.
Baca Juga: Ngeyel dengan Ulah Zionis, 1.100 Serangan Hizbullah Bikin Warga Israel Kocar-kacir Terusir
Sebelum pertemuan dengan Scholz, Netanyahu juga mengungkapkan rencana lanjutan serangan darat yang direncanakan di Kota Rafah, Gaza selatan.
Rencana Israel tersebut telah memicu kekhawatiran dari berbagai pihak akan jatuhnya lebih banyak korban sipil di Gaza.
Namun, Netanyahu menegaskan bahwa tidak ada tekanan internasional yang akan menghentikan Israel untuk mencapai tujuan perangnya, termasuk melenyapkan Hamas membebaskan sandera, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.
Baca Juga: Vladimir Putin Menang Telak! Raih 87,15 Persen Suara di Pilpres 2024
"Tujuan kami dalam melenyapkan batalion Hamas yang tersisa di Rafah sejalan dengan memungkinkan penduduk sipil meninggalkan Rafah," tegas Netanyahu.
