Ibu Kehilangan Anak Lantaran Rumah Sakit Penuh Pasien Covid-19

- 29 September 2020, 18:58 WIB
Ilustrasi ibu dan anak.
Ilustrasi ibu dan anak. /josealbafotos / Pixabay

MEDIA PAKUAN-Seorang ibu di India terpaksa menanggung kesedihan lantaran anak kembarnya meninggal dunia sebelum lahir. Ibu bernama Shehla Thasni tersebut ditolak berkali-kali oleh rumah sakit lantaran sibuk menangani pasien Covid-19.

Dikutip Pikiranrakyat.com dari India Times, sebelumnya wanita asal distrik Kerala India yang berusia 20 tahun itu dibawa ke tiga rumah sakit Sabtu, 26 September 2020.

Dia mengeluh lantaran rasa sakit jelang kelahiran buah hatinya.

Sayangnya saat itu, tidak ada rumah sakit yang mau menerima proses persalinan dari Shehla Thasni.

Sehela diantar suaminya, Mohammed Sheriff. Mereka mengaku bahwa pelayanan rumah sakit saat itu dipenuhi para pasien pandemi Covid-19.

Baca Juga: Cetak Rekor! BTS Jadi Artis Pertama yang Kuasai 3 Chart Billboard Paling Bergengsi di Dunia

Shehla pertama kali mencari perawatan di Rumah Sakit Manjeri Medical College (MCH) sekitar jam 4 pagi pada hari Minggu.

Namun otoritas rumah sakit secara tegas menolak persalinan karena fasilitas mereka hanya bisa merawat pasien Covid-19.

Pasangan Shehla pun kemudian pergi lagi ke satu rumah sakit di Kota Kottapparamba dimana ginekolog yang seharusnya bertugas juga dinyatakan tidak ada.

Putus asa, mereka pun ke Rumah Sakit Omassery sebagai pilihan terakhir.

Namun penolakan kembali dialami oleh pasutri ini karena pihak rumah sakit menyatakan mereka memerlukan surat hasil tes negatif dari pasien sebelum bisa melaksanakan persalinan.

Baca Juga: Dunia Sibuk Mengatasi Covid-19 Wuhan Sudah Bebas

Setelah itu, Shehla dibawa ke rumah sakit KMCT di Mukkam dan kemudian ke perguruan tinggi kedokteran Kozhikode.

Dia hanya menemukan fakta bahwa dua bayi kembar yang tengah dikandungnya tersebut telah meninggal karena penanganan yang terlalu lama.

Sang suami pun menjelaskan bahwa penanganan di rumah sakit terakhir yang merawat istrinya juga sedemikian parah.

Saya membawa istri saya Shehla ke perguruan tinggi kedokteran Manjeri dengan rasa sakit yang parah sekitar pukul 04.30 waktu setempat pada hari Sabtu.

"Tapi setelah pergi ke beberapa rumah sakit akhirnya dia mendapat perawatan baru sekitar pukul 18.30. ” tutur sang suami Mohammed Sheriff.

Baca Juga: Berkat BTS CEO Bang Si-Hyuk Meraup Keuntungan Mencapai Rp12 Triliun

Sheriff pun menyanyangkan protokol kesehatan di India yang tidak cepat tanggap dalam menangani proses persalinan yang seharusnya terjadi.

Di dua tempat ini (rumah sakit), mereka mewajibkan sertifikat negatif COVID-19.

"Bagaimana mungkin untuk menghasilkan sertifikat negatif COVID itu juga dengan tes RT-PCR dilakukan ketika hasilnya sendiri memakan waktu 24 jam," ujarnya kembali.

Melihat apa yang dialami oleh pasangan Shehla dan Sheriff, pihak Pemerintah India mengaku tidak akan diam saja.

Baca Juga: Fatah dan Hamas Bahas Rekonsiliasi dan Pemilu Palestina

Menteri Kesehatan di negara Bagian KK Shailaja meminta penyelidikan terkait kasus tersebut.

Artikel ini disadur dari Pikiranrakyat.com judul “Ditolak Rumah Sakit Beberapa Kali karena Covid-19, Wanita Hamil ini Kehilangan Bayi Kembarnya”.(Siti Nuraeni)

Editor: Hanif Nasution

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah