Presiden Prancis Perintah Berhenti Berperang, Netanyahu Siap Serang Kota Rafah: Ancam 1,4 Juta Jiwa Pengungsi

- 15 Februari 2024, 11:19 WIB
Serangan Israel di Kota Rafah.
Serangan Israel di Kota Rafah. /Medcom.id/
 
 
 
 
MEDIA PAKUAN - Pertempuran para pejuang Hamas Pelestina dan Zionis Israel masih terus berlanjut. Bahkan pertempuran masih terus berlanjut dan semakin hebat. Upaya perdamaian masih belum membuahkaan hasil
 
Bahkan Perdana Menteri Israel Netanyahu malah memerintahkan ribuan tentaranya untuk segera meemersiapkaan serangan darah ke Kota Rafah.

Meskipun sempat mendapat perintah untuk berhenti dilontarkan Presiden Prancis.  Dengan mengatakan kepadanya bahwa kerugian manusia akibat operasi Israel di Gaza "tidak dapat ditoleransi".
 
 
Namun pernyataan Emmanuel Macron adalah orang terakhir yang memperingatkan Netanyahu agar tidak melakukan hal tersebut, masih belum di gubris,

Bahkan  Netanyahu telah memerintahkan pasukannya untuk bersiap menghadapi serangan darat.

Sekitar 1,4 juta warga Palestina berlindung di Rafah, yang telah menjadi sasaran pemboman

Netanyahu bersumpah untuk melanjutkan serangan yang “kuat”, dan menyatakan bahwa Hamas, kelompok yang menguasai Gaza, harus disingkirkan dari kota di selatan itu.
 
Baca Juga: Akibat Kartu Merah Dayot Upamecano, Bayern Munchen Telan Kekalahan dari Lazio pada Leg Pertama

“Kami akan berjuang sampai kemenangan penuh dan ini termasuk tindakan yang kuat juga di Rafah setelah kami mengizinkan penduduk sipil meninggalkan zona pertempuran,” katanya.

Kementerian Kesehatan di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas melaporkan bahwa sedikitnya 28.576 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat serangan Israel di Gaza.

Sebelumnya, Pada hari-hari awal perang, Israel telah menginstruksikan warga Palestina untuk mencari perlindungan di Rafah ketika militer Israel bergerak menuju kota-kota di utara.

Rafah adalah wilayah paling selatan di Gaza dan memiliki titik persimpangan ke Mesir di mana bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Jalur Gaza.
 
Baca Juga: Hasil Pertandingan UEFA Champions League di Leg Pertama 16 Besar, PSG Sukses Tumbangkan Real Sociedad

Kini pihak berwenang Israel ingin warga sipil pindah ke apa yang mereka sebut sebagai “zona kemanusiaan” – sebidang tanah pertanian di sepanjang pantai Mediterania yang dikenal sebagai al-Mawasi.***


 


 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: BBC Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x