Usai Agresi Bantai Penduduk Palestina, Israel Dirikan Real Estate di Jalur Gaza

- 19 Desember 2023, 14:55 WIB
Usai Agresi Bantai Penduduk Palestina, Israel Dirikan Real Estate di Jalur Gaza
Usai Agresi Bantai Penduduk Palestina, Israel Dirikan Real Estate di Jalur Gaza //Fixsel /

MEDIA PAKUAN - Konflik antara Palestina-Israel masih berlangsung hingga kini, korban tewas telah mencapai 19.000 jiwa, dan akan terus bertambah karena perang tak pernah berhenti beroperasi.

Terutama pusat kota Gaza mengalami perubahan yang sangat besar, separuh kota Gaza hancur lebur menjadi kota mati diantara kota lain nya di palestina Gaza mengalami dampak paling parah.

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.

Jumlah korban tewas di wilayah ini mencapai 18.787 orang, termasuk 7.729 anak dan 5.153 wanita, dengan lebih dari 50.897 orang terluka. Tragedi kemanusiaan ini semakin mendalam dengan 8.000 orang yang masih dicari dan dinyatakan hilang.

Baca Juga: Israel Lakukan Aksi Semprot Merica di Masjid Ibrahim, Sejumlah Jemaah Palestina Alami Kesakitan

Selain itu, Lebih dari separuh rumah, sebanyak 305.000 unit tempat tinggal, hancur atau rusak. Fasilitas pendidikan, ambulans, tempat ibadah, dan rumah sakit mengalami kerusakan serius. Dari 35 rumah sakit, 26 di antaranya kini tidak lagi berfungsi, meningkatkan derajat kegawatan situasi kesehatan di wilayah tersebut.

Disisi lain, dalam Konferensi di Tel Aviv dengan tema "Persiapan Praktis untuk Pemukiman di Jalur Gaza" digelar oleh koalisi organisasi pemukiman yang didanai oleh pemerintah Israel.

Sebuah perusahaan real estate Israel bernama Harey zahav mengumumkan akan membangun perumahan di jalur Gaza untuk yahudi, ia menjual tanah Palestina pada 15 perusahaan Israel.

Harey mengumumkan rencana pembangunan ini melalui akun Instagram-nya, mencakup visual model rumah vila di pantai Jalur Gaza beserta perkiraan lokasinya di sekitar pemukiman Gaza.

Hal itu mengundang kontroversi publik dan mengundang kekhawatiran banyak orang, pembangunan tersebut sama saja dengan pengusiran warga palestina dan hanya akan memperpanjang konflik di Palestina.

Baca Juga: Terbesar Setelah AS, Lebih Dari 4.000 Orang Perancis Terlibat Dalam Agresi Israel ke Gaza dan Tepi Barat

“Meskipun ada tentangan resmi dari pemerintah, aparat keamanan, dan opini publik internasional, para pemimpin konferensi melihat perang sebagai peluang bersejarah yang tidak boleh disia-siakan oleh gerakan pemukiman,” lapor Dafar

Gush Katifah adalah pemukiman di Jalur Gaza, tempat Israel menarik diri pada tahun 2005 setelah menduduki wilayah tersebut selama 38 tahun

Israel telah memperluas pemukiman setelah merebut Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza dalam Perang Enam Hari pada Juni 1967.

Pada September 1967, Blok Etzion di Hebron adalah pemukiman pertama yang dibangun di Tepi Barat yang diduduki, Pemukiman tersebut sekarang menampung 40.000 orang, seperti diberitakan Al Jazeera.

Kfar Etzion, salah satu pemukiman tertua, menampung sekitar 1.000 orang sementara pemukiman terbesar, Modi’in Illit, memiliki sekitar 82.000 pemukim, sebagian besar dari mereka adalah Yahudi ultraortodoks.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x