Network
MEDIA PAKUAN - Sejak 7 Oktober lalu korban jiwa dalam peristiwa genosida palestina terus saja bertambah, hingga kini korban mencapai 13.000 jiwa namun pemerintah Israel meragukan angka kematian tersebut.
Presiden AS Joe Biden mengatakan dia “tidak yakin” pada statistik korban di Gaza. Namun organisasi internasional, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menegaskan mereka tidak punya alasan untuk tidak mempercayai hal tersebut.
Ditengah konflik dan pertempuran yang tidak hentinya, akses komunikasi terkendala mencatat jumlah korban secara akurat sangat lah sulit.
Para pejabat Palestina mengatakan kini ada "kesulitan besar" dalam memperoleh informasi terkini karena terputusnya komunikasi di Jalur Gaza.
Baca Juga: Palestina Terusir dan Tersingkir dari Tanah Sendiri, Perjanjian Oslo Merampas Kemerdekaannya
Kementerian Kesehatan adalah sumber resmi angka kematian di Gaza – yang diperbarui secara berkala.
Kementerian kesehatan di Gaza menghitung jumlah korban yang tewas sebagai korban 'agresi militer' Israel, namun mereka tidak menyebutkan penyebab kematiannya, hanya menggambarkan saja bahwa mereka korban pertempuran.
Kementerian juga memberikan angka korban luka dan hilang. Beberapa jenazah masih terjebak di bawah tumpukan puing, menurut Bulan Sabit Merah Palestina.
Pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan angka kematian tersebut dicatat oleh para profesional medis sebelum diteruskan kepada mereka dan angka tersebut hanya mencakup orang yang tercatat meninggal di rumah sakit.
