Palestina Terusir dan Tersingkir dari Tanah Sendiri, Perjanjian Oslo Merampas Kemerdekaannya

- 20 November 2023, 11:02 WIB
Palestina Terusir dan Tersingkir dari Tanah Sendiri, Perjanjian Oslo Merampas Kemerdekaannya
Palestina Terusir dan Tersingkir dari Tanah Sendiri, Perjanjian Oslo Merampas Kemerdekaannya /Reuters/Mohammed Salem/

MEDIA PAKUAN - Konflik Israel-Palestina adalah konflik yang paling buruk sepanjang sejarah, hingga kini korban tewas telah mencapai 13.000 sedangkan tanda-tanda perdamaian belum juga terlihat.

Bukan tanpa alasan konflik kedua negara ini sulit direalisasikan kesepakatan mengakhiri konflik rumit ini sudah ada selama beberapa dekade.

Namun, perbatasan Israel dan Palestina di masa depan, status Yerusalem, pengembalian pengungsi Palestina, distribusi air atau penggunaan kekerasan sebagai senjata politik - sejak awal telah menjadi hambatan utama yang menghalangi kemajuan dalam proposal perdamaian.

Ketika Perjanjian Oslo ditandatangani pada 1993, wilayah palestina dibagi menjadi dua, sekitar 110.000 permukiman Yahudi di Tepi Barat, dan sektar 140.000 di Yerusalem Timur.

Persoalan permukiman Yahudi akan menjadi sesuatu yang harus diselesaikan di kemudian hari, tapi perjanjian Israel dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyepakati tidak ada pembangunan koloni baru.

Baca Juga: AS dan Sekutunya Abaikan Kemerdekaan Palestina, Dua Menlu Rusia dan Iran Desak Terus Gencatan senjata di Gaza

Setelah gencatan senjata tahun 1949, yang mengakhiri perang antara Israel dan negara-negara tetangganya di Arab, Israel dan Palestina dibatasi oleh garis Hijau.

Garis Hijau memisahkan Yerusalem menjadi dua dan membatasi Tepi Barat dan Gaza.

Selama Perang Enam Hari pada tahun 1967, Israel mencaplok Yerusalem Timur dan menduduki Gaza serta Tepi Barat, di mana pemerintah Israel berturut-turut membangun pemukiman Yahudi, mengabaikan Garis Hijau.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x