Kota Gaza Berubah Jadi Kota Mati, Ditinggalkan Warganya Pergi Mengungsi: Perang Paling Tidak Perikamanusian

- 19 November 2023, 14:38 WIB
Ilustrasi - Bendera Palestina dan Hamas (kanan) berkibar diatas reruntuhan sebuah rumah, menurut saksi hancur dalam serangan Israel selama tujuh minggu, di wilayah timur Kota Gaza,
Ilustrasi - Bendera Palestina dan Hamas (kanan) berkibar diatas reruntuhan sebuah rumah, menurut saksi hancur dalam serangan Israel selama tujuh minggu, di wilayah timur Kota Gaza, /ANTARA/REUTERS/Suhaib Salem) (Istimewa)/

 
MEDIA PAKUAN - Penjajah Israel tidak henti  melakukan serangan terhadap warga Gaza, akibat serangan agresi militer Israel warga Gaza semakin menderita. Mereka tidak hanya kekurangan air, makanan, tapi  kebutuhan lainnya.

Kota Gaza sudah menjadi kota mati, sebagian warganya telah meninggalkan kotanya. Mereka berupaya melindungi anak-anak dari kelaparan setelah rak-rak di pertokoan kosong akibat penjajahan pasukan Israel.

“Tidak ada apapun di toko, dan rak-raknya kosong. Kami terpaksa mengungsi dari rumah kami untuk melindungi anak-anak kami.  Namun kami juga tidak ingin mereka mati kelaparan,” katanya.
 
Baca Juga: Larissa Chou Ungkap Alasan Absen Di Gala Premiere Film 172 Days Yang Diadaptasi Dari Novel Karya Nadzira Shafa

Sesaat dia berpikir dan menerka, mungkin apa yang ingin dikatakan penjajah Israel adalah 'banyak cara untuk mati' bagi warga Palestina yang berada di Jalur Gaza.

“Seolah-olah Israel mengatakan kepada kita bahwa jika kita tidak mati akibat pemboman tersebut, mereka akan membuat kita mati karena kehausan, kelaparan atau kedinginan. Ini adalah perang yang sangat kejam dan tidak memiliki rasa kemanusiaan,” ujarnya.

Kemanusiaan di wilayah Gaza benar-benar Krisis, warga mulai khawatir soal keselamatan anak anak yang mungkin tenaganya tidak sekuat orang dewasa palagi saat ini cuaca memasuki musim dingin.

Menurut PBB, tidak ada toko roti di Jalur Gaza utara sejak 7 November karena kekurangan bahan bakar, air, dan tepung terigu karena kerusakan struktural.
 
 
Sebanyak 11 toko roti di Jalur Gaza hancur total, sementara lainnya tidak dapat beroperasi karena kekurangan tepung, bahan bakar, dan listrik.

Dari data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 12.300 orang tewas terbunuh di Jalur Gaza, sementara lebih dari 30.000 lainnya luka-luka. Data diambil pada Sabtu, 18 November 2023.***

 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x