Perang Israel-Palestina Kak Kunjung Mereda, Dimana Presiden Palestina? Benarkah Hindari Kemarahan Israel?

- 13 November 2023, 10:18 WIB
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, di sela-sela KTT Luar Biasa OKI, di KAICC, Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023)
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, di sela-sela KTT Luar Biasa OKI, di KAICC, Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023) /(Foto: BPMI Setpres)/
 
MEDIA PAKUAN -  Perang Israel-Palestina tak kunjung mereda sejak 7 Oktober 2023 lalu, korban tewas hingga sampai saat ini,  sudah mencapai 10.900 orang.  Korban tersebut lebih banyak dibandingkan korban jiwa Israel.

Tidak hanya itu, zionis Israel bahkan memaksa warga palestina untuk mengungsi dan keluar dari wilayah Gaza Utara.

Namun, ditengah perang Palestina-Israel yang semakin pecah, lantas dimana Presiden Palestina Mahmoud Abbas?
 
Presiden yang kini berusia 88 tahun, dianggap kurang responsif terhadap meningkatnya ketidakpuasan rakyat Palestina. Seolah-olah menghindari kemarahan Israel terhadap serangan yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.
 
Baca Juga: Pengganti Kyle Walker? Manchester City Incar Reece James dari Chelsea

Abbas telah memimpin Otoritas Palestina (PA) selama 18 tahun, namun wewenangnya terbatas di Tepi Barat, dan ia tidak memiliki kendali atas Gaza.
 
Gaza telah berada di bawah pemerintahan Hamas sejak tahun 2007, setelah mereka menggulingkan otoritas Palestina dengan kekerasan.

Meski Palestina merupakan satu wilayah, namun pemerintahan di wilayah palestina memilik pemimpin yang berbeda-beda, tergantung wilayah  yang mereka tinggali.

Di Tepi Barat, pemerintahan berada di tangan Otoritas Palestina atau Palestinian Authority (PA) yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas. Sementara di Jalur Gaza, pemerintahan dikuasai Hamas.

Ternyata Hamas lebih populer di rakyat palestina di bandingkan dengan presiden mereka, Hamas berhasil menyingkirkan Partai Fatah yang dipimpin oleh Abbas. Oleh karena itu, Hamas mendapat dukungan dari warga Gaza.
 

Sebelum konflik terakhir, Abbas telah mengalami penurunan popularitas yang signifikan, sementara dukungan terhadap perundingan damai semakin menurun, yang membuat Abbas kehilangan suporter untuk mengendalikan situasi konflik saat ini.

Saat Israel menyerang palestina Khususnya hamas, disisi lain Abbas dalam pertemuan darurat bersama pejabat senior pemerintahannya menyoroti hak.

Abbas juga memerintahkan bawahannya untuk menyediakan apapun yang diperlukan untuk "memperkuat rakyat Palestina dalam menghadapi kejahatan yang dilakukan Israel".
 
Baca Juga: Cek Keuangan Berdasarkan Ramalan 12 Zodiak Hari Ini: Capricorn Aset Anda Akan Meningkat

Namun, setelah abbas menjadi pemimpin selama setahun terakhir, Hamas berhasil memenangkan pemilihan parlemen kekuasaan nya di ambil alih oleh Hamas.

Reputasinya merosot ke titik terendah saat Abbas membatalkan Pemilu pada 2021 lantaran khawatir Fatah akan kalah.***

  
 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah