Meski Jeda Pertempuran, Israel Tolak Gencatan Senjata, Benjamin Netanyahu: Siap Serang Terowongan Bawah Tanah

- 7 November 2023, 12:23 WIB
Tentara Israel di terowongan yang dikatakan dibangun Hamas di Jalur Gaza.
Tentara Israel di terowongan yang dikatakan dibangun Hamas di Jalur Gaza. /AP Photo/Jack Guez, Pool, File/
 
 
MEDIA PAKUAN - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan mempertimbangkan jeda kecil taktis dalam pertempuran .
 
Hal tersebut dihentikan untuk memfasilitasi masuknya bantuan atau keluarnya sandera dari Jalur Gaza.
 
Namun, sekali lagi menolak seruan gencatan senjata meskipun ada tuntutan internasional. 
 
Setelah mengepung Kota Gaza yang berpenduduk padat di utara daerah kantong tersebut, tempat kelompok Islam Hamas bermarkas.
 
 
Militer Israel mengatakan pihaknya telah merebut kompleks militan dan bersiap menyerang pejuang yang bersembunyi di terowongan bawah tanah.
 
Sejak serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, dimana menewaskan 1.400 orang dan menyandera 240 orang.
 
Israel telah membombardir daerah kantong tersebut dalam serangan yang menurut para pejabat kesehatan Gaza telah menewaskan lebih dari 10.022 warga Palestina, termasuk sekitar 4.100 anak-anak.
 
Baik Israel maupun Hamas telah menolak seruan untuk menghentikan pertempuran. Israel mengatakan para sandera harus dibebaskan terlebih dahulu. 
 
Hamas mengatakan mereka tidak akan membebaskan mereka atau menghentikan pertempuran ketika Gaza sedang diserang.
 
 
Netanyahu mengatakan gencatan senjata secara umum akan menghambat upaya perang negaranya. Namun menghentikan pertempuran karena alasan kemanusiaan.
 
Sebuah gagasan yang didukung oleh sekutu utama Israel, Amerika Serikat, akan terus dipertimbangkan berdasarkan keadaan.
 
“Sejauh jeda taktis – satu jam di sini, satu jam di sana – kita sudah mengalaminya sebelumnya. Saya kira kita akan memeriksa keadaan untuk memungkinkan barang, barang kemanusiaan masuk, atau sandera kita, sandera individu, untuk pergi,” ucap Netanyahu kepada ABC News pada hari Senin.
 
“Tetapi menurut saya tidak akan ada gencatan senjata secara umum.”lanjutnya.
 
Presiden AS Joe Biden membahas jeda tersebut dan kemungkinan pembebasan sandera melalui panggilan telepon dengan Netanyahu pada hari Senin 6 November 2023.
 
Dan menegaskan kembali dukungannya untuk Israel sambil menekankan bahwa Israel harus melindungi warga sipil, kata Gedung Putih.
 
 
Organisasi-organisasi internasional mengatakan rumah sakit tidak dapat menangani korban luka dan makanan serta air bersih hampir habis dan pengiriman bantuan tidak mencukupi.
 
"Kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan segera. Sudah 30 hari berlalu. Cukup sudah. Ini harus dihentikan sekarang," kata pernyataan dari pimpinan beberapa badan PBB pada Senin, termasuk Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk, Kesehatan Dunia. Ketua organisasi Tedros Adhanom Ghebreyesus dan kepala bantuan PBB Martin Griffiths.***
 
 
 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: www.reuters.com/world/middle-east/israel-says-it-is-open-gaz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah