Sejarah Konflik Israel dan Palestina Sulit untuk Menemukan Titik Damai

- 2 November 2023, 14:14 WIB
Sejarah Konflik Israel dan Palestina Sulit untuk Menemukan Titik Damai
Sejarah Konflik Israel dan Palestina Sulit untuk Menemukan Titik Damai /Reuters/Mohammed Al-Masri

Pemberontakan pun terjadi selama 3 tahun pada tahun 1936 hingga 1939.
Pada April 1936, Komite Nasional Arab yang baru dibentuk meminta warga Palestina untuk melancarkan pemogokan umum, menahan pembayaran pajak dan memboikot produk-produk Yahudi untuk memprotes kolonialisme Inggris dan meningkatnya imigrasi Yahudi.

Lantas inggris pun secara brutal menindas dan melakukan penangkapan massal serta melakukan penghancuran rumah, sebuah praktik yang terus diterapkan Israel terhadap warga Palestina hingga saat ini.

Fase kedua pemberontakan dimulai pada akhir 1937 dan dipimpin oleh gerakan perlawanan petani Palestina, yang menargetkan kekuatan Inggris dan kolonialisme.

Pada paruh kedua tahun 1939, Inggris telah mengerahkan 30.000 tentara di Palestina. Desa-desa dibom melalui udara, jam malam diberlakukan, rumah-rumah dihancurkan, dan penahanan administratif serta pembunuhan massal tersebar luas.

Yahudi di bantu oleh inggris untuk membentuk kelompok bersenjata dan pasukan kontra pemberontakan yang terdiri dari para pejuang Yahudi bernama Pasukan Malam Khusus yang dipimpin Inggris.

Dalam tiga tahun pemberontakan tersebut, 5.000 warga Palestina terbunuh, 15.000 hingga 20.000 orang terluka dan 5.600 orang dipenjarakan

Baca Juga: Pasca Keluar dari BNN, Raffi Ahmad Miliki Tempat Sembunyi: Benarkah Dirumah Camelia Malik? Simak Yuk!

Insiden Nakba

Pada tahun 1948, kekuasaan inggris berakhir namun sebelum itu, paramiliter Israel sudah memulai operasi militer untuk menghancurkan kota-kota dan desa-desa Palestina guna memperluas perbatasan Israel yang akan lahir.

Pada April, lebih dari 100 pria, wanita dan anak anak penduduk Palestina dibunuh oleh Israel di desa Deir Yassin di pinggiran Yerusalem. Penghancuran 500 desa Palestina disebut sebagai Nakba, atau "bencana" dalam bahasa Arab.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah