Berupaya untuk meningkatkan perannya di Timur Tengah, Beijing menantang pengaruh AS, yang mulai tersingkir dari kawasan ini dan membuat Washington khawatir.
Xi Jinping mengemukakan 3 proposal penyelesaian Palestina, yaitu Pertama solusi mendasar terletak pada pembentukan negara Palestina merdeka yang menikmati kedaulatan penuh berdasarkan perbatasan tahun 1967 dan dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya.
Kedua, kebutuhan ekonomi dan penghidupan Palestina harus dipenuhi.
Ketiga, penting untuk menjaga arah pembicaraan damai yang benar melalui
konferensi perdamaian internasional berskala besar dan lebih berpengaruh untuk pembicaraan damai.
China dan Palestina mulai menjalin hubungan diplomatik bilateral pada tahun 1988, sejak itu China membantu Palestina sesuai kapasitasnya yang terbatas pada konstruksi, manufaktur, dan proyek pembangunan ekonomi.
Sebagai kepala negara Arab pertama yang dijamu oleh China tahun ini, Abbas mengatakan Palestina menjunjung tinggi prinsip satu-China dan mengutuk campur tangan asing dalam urusan dalam negeri China termasuk urusan Hong Kong dan Xinjiang.***