Network
MEDIA PAKUAN - Jepang memperingati 75 tahun penyerahannya dalam Perang Dunia II, pada Sabtu 15 Agustus 2020.
Acara ini dihadiri oleh kaisar, permaisuri, perdana menteri dan sejumlah orang menghadiri upacara untuk meratapi korban tewas perang yang dikurangi karena pandemi virus korona baru.
Perdana Menteri Shinzo Abe bersumpah untuk tidak mengulangi tragedi perang tersebut.
"Kami tidak akan pernah lupa bahwa perdamaian dan kemakmuran yang kita nikmati hari ini dibangun di atas pengorbanan utama para korban perang," kata Abe.
Abe, yang sangat ingin merevisi Konstitusi pasifis pascaperang, tidak menyebut agresi Jepang di masa perang, sejalan dengan pernyataannya pada upacara peringatan sebelumnya sejak menjabat pada 2012.
Sementara itu, Kaisar Naruhito, kaisar pertama negara yang lahir setelah perang, jarang muncul di depan umum di tengah pandemi dengan istrinya Permaisuri Masako dan menyatakan "penyesalan mendalam" selama upacara peringatan tahunan, seperti yang dilakukannya tahun lalu.
"Melihat kembali periode panjang perdamaian pascaperang, merefleksikan masa lalu kita dan mengingat perasaan penyesalan yang mendalam, saya sangat berharap kerusakan akibat perang tidak akan terulang lagi," katanya dalam pidatonya.
Dengan virus korona menyebar ke seluruh negeri, kaisar berusia 60 tahun yang naik tahta pada Mei tahun lalu telah menunda atau membatalkan semua tur regional regulernya.
Keheningan terjadi pada siang hari bagi sekitar 2,3 juta personel militer dan 800.000 warga sipil yang tewas dalam perang, termasuk mereka yang tewas dalam pemboman atom AS di Hiroshima dan Nagasaki.
