Beirut : Turunkaan Rezim! Demonstran Usung Simbol 'Balas Dendam'

- 9 Agustus 2020, 17:52 WIB
Beberapa detik ledakan terjadi di Kota beirut
Beberapa detik ledakan terjadi di Kota beirut /

MEDIA PAKUAN-Ribuan pengunjuk rasa berdiri di lapangan martir Beirut, Libanon pada Sabtu 8 Agustus 2020.

Para pengunjuk rasa mendirikan tiang gantung simbol 'balas dendam' mereka terhadap politisi yang secara luas bertanggung jawab atas ledakan di ibukota.

Ledakan yang terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020, menewaskan lebih dari 150 korban dan sekitar 60 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Juga: CIA : Tidak Ada Bukti TikTOK Berikan Data Pengguna ke Tiongkok

Kerusakan akibat ledakan tersebut membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggalnya dan 5.000 lainnya terluka.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Arab News, ribuan orang yang berkumpul menyerukan turunnya pemerintah di ibu kota di tembaki gas air mata dan peluru karet oleh kepolisian setempat.

Bentrokan pun tidak terhindari dan lebih 100 pengunjuk rasa terluka akibat bentrok tersebut.

Baca Juga: Begini Jadinya Kalau Makan Gula Berlebihan

Seruan "Rakyat ingin rezim jatuh" mengema di seluruh tempat di beirut.

Para demonstran memasang tiang gantungan, dengan patung para pemimpin politik, termasuk mantan perdana menteri Saad Hariri dan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Usai memasangkan tiang polisi menembakkan peluru tajam ke udara sebagai upaya membubarkan para pengunjuk rasa, yang menanggapi dengan lemparan batu dan serangan pada barisan keamanan.

Baca Juga: Viral, Anak Teriakin Ayah Maling

"Kami datang dari Hasbaya sebagai solidaritas dengan Beirut. Kami datang untuk berdiri bersama dalam kesedihan dan menyampaikan belasungkawa atas kehilangan putra dan putri," ujar Lina salah satu dari banyak demonstran.

Ia menyampaikan tujuan mereka adalah untuk memberitahu para pemimpin politik untuk pergi agar kota dapat dibangun kembali setelah mereka hancurkan.

"Kami datang untuk memberitahu semua pemimpin untuk pergi sehingga kami dapat membangun kembali apa yang telah Anda hancurkan, apa yang terjadi adalah karena kelalaian dan keserakahan Anda,” katanya.

Baca Juga: Perang! Tiongkok Kerahkan Militer di Sepanjang Selat Taiwan

Sementara itu, blok parlemen partai Kataeb yang beranggotakan tiga orang mengundurkan diri pada Sabtu 8 Agustus 2020 sebagai protes atas ledakan itu

Dengan begitu jumlah anggota parlemen yang mundur sejak bencana ledakan itu terjadi menjadi lima orang.

Dalam pidato emosional selama upacara pemakaman seorang pejabat tinggi partai yang tewas dalam ledakan pada Selasa lalu, pemimpin partai Samy Gemayel mengumumkan pengunduran dirinya dan dua anggota parlemen lainnya.

Baca Juga: Presiden AS Donald Trump Berjanji akan menutup Terowongan Perbatasan AS dan Meksiko

Anggota Parlemen Independen Paula Yacoubian juga mengundurkan diri, sementara Anggota Parlemen Michel Daher mengumumkan pengunduran dirinya dari blok Lebanon Kuat yang dipimpin oleh kepala Gerakan Patriotik Bebas Gebran Bassil.

Usai ledakan Tim militer yang bekerja di lokasi ledakan melakukan tes untuk bahan kimia, radioaktif atau biologis.

Tim penyelamat bekerja sepanjang waktu mencari sinyal ponsel untuk mencari mereka yang hilang setelah ledakan.

Baca Juga: Hiruk Pikuk Korsel, Kepala Staf Presiden Moon Jae-in dan Lima Asisten Senior Mengundurkan Diri

Namun, tim mengatakan mereka terhambat oleh puing-puing ledakan, termasuk puing-puing beton dari silo biji-bijian yang hancur dalam ledakan tersebut.***

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x