MEDIA PAKUAN - Setelah hampir 40 tahun berada di luar angkasa, dan 21 tahun mengorbit, satelit vintage yang diluncurkan tahun 1980-an akan kembali lagi ke bumi.
Satelit milik Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), Earth Radiation Budget Satellite (ERBS) seberat 5.400 pon atau 2.449 Kg ini akan segera masuk kembali ke atmosfer setelah hampir empat dekade mengorbit Bumi.
Menurut badan antariksa itu sebagian besar satelit akan terbakar saat melewati atmosfer Bumi, dan beberapa bagian kemungkinan akan jatuh ke Bumi atau jatuh ke lautan.
Sebelumnya militer AS memperkirakan benda tersebut akan jatuh pada pukul 18:40 ET Minggu, 8 Januari 2023.
NASA’s retired Earth Radiation Budget Satellite (ERBS) is expected to reenter Earth’s atmosphere after almost 40 years in space.
The @DeptofDefense currently predicts reentry at approximately 6:40 pm EST on Jan. 8.https://t.co/3VKDIqDh0X pic.twitter.com/WDpxOC3Hl4— NASA Earth (@NASAEarth) January 6, 2023
Aerospace Corporation, sebuah organisasi nirlaba yang didanai federal untuk melacak satelit, memperkirakan kemungkinan jatuhnya pada pukul 22:49 Senin, 9 Januari 2023, namun itu juga masih belum pasti.
Pejabat NASA dalam pernyataannya Jumat malam, resiko berbahaya yang dikhawatirkan menimpa siapapun di Bumi adalah sangat rendah, kira-kira 1 banding 9.400.
Departemen Pertahanan AS mengkonfirmasi bahwa satelit seberat 5.400 pon memasuki kembali atmosfer di atas Laut Bering pada tanggal 9 Januari 2023.
NASA meluncurkan Earth Radiation Budget Satellite, untuk sebuah studi tentang bagaimana Bumi menyerap dan memancarkan energi matahari di Space Shuttle Challenger pada tahun 1984.
Satelit tersebut di bawa oleh asronot wanita Amerika pertama, Sally Ride, dengan menggunakan lengan robot pesawat ulang-alik.