Juru bicara Badan Keamanan Maritim Indonesia, Wisnu Pramandita kepada Arab News mengatakan bahwa pihak berwenang belum menemukan kapal apa pun di wilayah laut Indonesia.
Sementara itu anggota Geutanyoe organisasi kemanusiaan berbasis di Aceh, untuk pengungsi Rohingya di Indonesia, Reza Maulana mengatakan bahwa masalah teknis atau politik tidak boleh dijadikan argumen untuk menghindari aksi kemanusiaan.
“Menyelamatkan pengungsi yang terancam adalah suatu keharusan, apapun yang terjadi,” katanya.
Pada 2017, lebih dari 730.000 Rohingya melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh menyusul tindakan brutal oleh militer Myanmar yang menurut PBB merupakan genosida.
Di kamp-kamp yang penuh sesak di Cox's Bazar, pengungsi Rohingya menghadapi ketidakpastian yang mendorong mereka untuk melakukan perjalanan berisiko dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.***