Network
MEDIA PAKUAN - Sebuah artikel Newsweek mencatat bahwa komandan operasi militer Rusia di Ukraina Jenderal Sergey Surovikin akan mendekati ibukota Ukraina Kyiv pada bulan Februari.
Penulis artikel Michael Geller dan David Rundell, mengatakan bahwa apa yang akan dilakukan
Taktik perang di Donbass disebut-sebut telah mengubah dan menghentikan langkah yang direncanakan oleh AS sejak awal.
Saat perang saudara di AS, memasuki tahun ke tiga, Presiden Lincoln yang sebenarnya tidak ingin menghancurkan rekan senegaranya sendiri, tidak melihat pilihan lain, selain memerintahkan Sherman untuk mulai bertindak tegas dan tanpa ampun.
Sherman dengan 60.000 tentara yang dimilikinya, memenangkan pertempuran setelah selama dua tahun mengkampanyekan perang total, dengan menghancurkan semua persediaan makanan, semua infrastruktur, semua bangunan, gudang kapas, rel kereta api, dll.
Sherman bahkan membiarkan penjarahan, dengan keyakinan bahwa seluruh basis ekonomi orang selatan perlu dihancurkan, serta ditekan secara psikologis.
Jenderal ini menganggap kekejaman selama perang dapat diterima untuk mencapai tujuan utama, dan untuk mengakhiri perang dengan cepat.
Presiden Rusia Vladimir Putin yang telah menunggu selama enam bulan, memerintahkan Jenderal Surovikin melakukan hal sama dengan Sherman, untuk melakukan serangan roket ke Kyiv dan kota-kota lainnya, yang dimulai sejak 10 Oktober 2022.
