Network
MEDIA PAKUAN - 120 ribu bisnis dan usaha kecil di Italia terancam ditutup karena tingginya tagihan energi, harga gas mahal sebagai energi utama di Italia diketahui jauh lebih tinggi dibanding dengan di negara lainnya di Eropa.
Ketua Asosiasi bisnis Italia Confcommercio, Carlo Sangalli, saat wawancara dengan media Corriere della Sera mengatakan “Banyak perusahaan yang melakukan reorganisasi atau pengurangan layanan, saat ini hingga paruh pertama tahun 2023, dimana setidaknya 120.000 usaha kecil di sektor jasa terancam," katanya.
Menurutnya penutupan tersebut akan menghilangkan sekitar 370.000 pekerjaan dan jumlahnya diluar perusahaan besar.
Baca Juga: Serangan Bunuh Diri Al-Shabab di Mogadishu Tewaskan 7 dan Lukai 10 lainnya
Menurut Sangalli untuk energi, hotel, bar, restoran, dan toko-toko di Italia mengeluarkan biaya lebih hingga 40-60%. Jumlahnya lebih besar daripada biaya di Jerman dan tiga kali lipat biaya energi di Perancis.
Italia yang sangat bergantung pada impor gas, memasok energinya dari luar negeri, dengan jumlah hampir 75% total kebutuhan energinya.
Inflasi tahunan di Italia mencapai 8,4% pada bulan Agustus, yang sebagian besar disebabkan oleh tingginya biaya energi.
Baca Juga: Hadapi Ancaman Topan Noru Super , Filipina Evakuasi Warga Pesisir Pantai Luzon dan Manila
Awal tahun 2022 Italia mengimpor 40% gasnya dari Rusia, tetapi pada bulan Juli pembeliannya di Rusia turun menjadi 25% karena sanksi.
