Walaupun roket Tochka-U memiliki jangkauan 120 kilometer, namun itu bisa digunakan jika mereka memiliki sistem rudal anti-pesawat S-300.
Pilihan lainnya adalah Ukraina bisa menerobos Krimea dengan misi pemboman bunuh diri, menggunakan Su-24 yang dimilikinya.
Serangan dengan drone bisa dilakukan misalnya dengan memakai Bayraktar-M2, namun itu bisa terjadi jika drone lolos dari pertahanan udara Rusia.
Baranets meyakinkan Krimea dilindungi oleh pasukan yang paling kuat dan mandiri baik di darat, udara, pasukan di pantai, dan juga ada pengawasan dari Armada Laut Hitam.
Baca Juga: Akhirnya, Persib Bandung Resmi Pilih Luis Milla Pelatih Baru: Ini Berbagai Harapan Kedepannya
" Tidak mungkin ada peluang besar untuk menerobosnya, walaupun dalam kasus terburuk, namun itu tidak akan berdampak signifikan pada Krimea" tegasnya.
" Ukraina tidak memiliki cukup dana untuk berperang di Krimea. Kami tidak akan berbicara tentang otak, Tuhan tahu apa yang terjadi di kepala mereka, " sindirnya.
Jika terjadi perang dengan sponsor Barat yang nekat maka Ini tidak akan lagi menjadi operasi khusus, tetapi perang skala penuh, yang tidak mungkin terbatas pada wilayah Krimea.
Baranets menjanjikan " Bagaimanapun, kami adalah orang-orang yang manusiawi, bukan fasis Ukraina yang menghancurkan ribuan warga sipil," ungkapnya.